Sebagaimana dulu yang dilakukan istri saya saat hamil dan mencari pekerjaan di mana ia berupaya menonjolkan pengalaman kerja yang cukup lama berikut wawasan menyangkut pekerjaan yang ia miliki selama ini, sehingga cukup ampuh untuk meyakinkan pihak perusahaan bahwa dirinya merupakan sosok pekerja berkualifikasi.
Kondisi hamil dan keterampilan menjalankan tugas pekerjaan hendaknya ditunjukkan sebagai dua hal yang berbeda. Hamil itu sah-sah saja. Tapi para pencari kerja harus bisa meyakinkan pihak perekrut untuk melihat sisi lain kelebihan kita yang seandainya mereka abaikan maka pihak perusahaan akan menyesalinya di kemudian hari.
Mengenai bagaimana cara hal itu dilakukan mungkin setiap orang memiliki pendekatannya masing-masing. Akan tetapi satu hal yang disepakati di sini adalah keharusan untuk mengatakan apa adanya perihal kondisi kehamilan yang dialami.
Tentunya kita tidak bisa memilih momen kapan kehamilan itu datang. Terutama bagi kaum ibu yang suatu saat mungkin akan dihadapkan pada saat-saat di mana mereka ingin bekerja di tengah periode kehamilannya.Â
Jika bisa memilih mungkin lebih baik masa-masa kehamilan itu dipergunakan untuk berisitrahat di rumah. Khususnya bagi mereka yang belum menjalani suatu profesi tertentu.
Namun seorang ibu hamil sekalipun tetap harus terlihat hebat apabila ia berniat untuk memperjuangkan sesuatu hal seperti pekerjaan ini.Â
Jika memang sudah jalannya maka tidak akan ke mana-mana. Itulah prinsip mendapatkan pekerjaan yang mungkin perlu kita pegang.
Salam hangat,
Agil S Habib