Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyorot Langkah Risma Mengurus Bencana, Bukan Sebatas Menyapa Tunawisma di Ibukota

15 Januari 2021   11:29 Diperbarui: 15 Januari 2021   11:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Rismaharini | Sumber gambar: https://akurat.co/ Instagram/tri.rismaharini

Entah apa gerangan yang terjadi belakangan ini seolah alam mulai tidak ramah dengan negeri ini. Erupsi Gunung Merapi, Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga gempa di Majene datang berduyun-duyun menghadirkan cobaan untuk negeri ini. Belum surut duka akibat efek pandemi, ujian lain datang menyapa. Tapi sepertinya beritanya tidak terlalu gagap gempita seperti halnya pemberitaan yang terjadi di ibukota.

Suntikan pertama vaksin, pemberlakuan PSBB, pemilihan Kapolri baru, hingga blusukan Risma masih lebih ramai diberitakan ketimbang derita saudara-saudara kita di lokasi bencana. Terlebih mereka ini butuh uluran tangan dan perhatian negara agar turut segera meringankan penderitaan. Mereka memang jauh dari liputan media seperti halnya ibukota, tapi mereka tetaplah manusia yang sama dengan kita butuh pertolongan, bantuan, serta dukungan. Mereka mungkin bukan tunawisma, tapi sebagai korban bencana saudara-sudara kita di kawasan Kalsel dan Majene itu juga butuh kehadiran sosok pemerintah yang peduli atas nasibnya.

  "Risma belakangan semakin menjadi fenomena. Dari Surabaya ke Jakarta dan berjuang untuk Indonesia. Tapi jangan lupa bahwa Indonesia lebih dari sekadar Surabaya ataupun DKI Jakarta. Apalagi menyangkut persoalan bencana. Bu Risma pasti dinantikan para korban bencana untuk bergerak lincah memberikan sumbangsih bantuan yang bisa meringankan beban mereka."

Covid-19 memang masih melanda. Tapi para korban bencana itu harus menghadapi cobaan lain yang termanifestasi dari "amukan" alam semesta. Paling tidak seharusnya ada pejabat tinggi negara ini yang datang menjenguk mereka. Entah itu Pak Jokwoi ataupun Bu Risma. Mengapa harus beliau berdua? Sebagai presiden tentu amatlah wajar meninjau keadaan rakyatnya.

Sebagaimana dahulu beliau juga lakukan saat melihat lokasi Tsunasi di Banten hingga kebakaran hutan di Riau. Harapannya langkah serupa juga akan beliau ambil. Tapi sosok yang mungkin harus bergerak lebih cepat lagi adalah Bu Risma. Mengapa? Beliau adalah Menteri Sosial (Mensos) kita. Sehingga wajar kiranya memberikan atensi atas kondisi masyarakat di area bencana. Mungkin ini sekaligus momentum agar Bu Risma tidak terpaku langkah kakinya di sekitaran ibu kota. Tidak juga melulu tentang membicarakan tunawisma terlebih menanggapi tudingan drama. Cukup tinjau area bencana dan berikan dukungan moral serta menyalurkan bantuan agar para korban itu sedikit bisa menghibur diri atas nestapa yang menerpanya.

Bu Risma tidak perlu lagi meladeni orang-orang yang sinis kepadanya. Indonesia bukanlah Surabaya. Indonesia juga semata tentang wilayah DKI Jakarta. Indonesia jauh lebih luas dari itu. Kita punya puluhan provinsi yang tersebar merata di seluruh negeri. Tugas seorang Mensos pasti lebih luas cakupannya ketimbang seorang Gubernur. Bahkan untuk tataran gubernur di wlayah ibu kota negara sekalipun. Bu Risma memiliki kesempatan lebih besar mengabdi bagi negeri ini ketimbang di Surabaya ataupun DKI Jakarta saja. Indonesia jelas butuh Bu Risma dengan segala kekhasan sikap yang dimilikinya. Sepak terjang dan kepedulian beliau selama memimpin Surabaya diharapkan bisa dinikmati juga oleh segenap warga Indonesia. Terlebih bagi mereka yang kini tengah tertimba musibah bencana.

Kami semua menunggu Bu Risma untuk bersikap lebih "bawel" dan "cerewet" menanggulangi bencana yang belakangan seolah datang silih berganti. Tentu dalam tataran beliau sebagai Mensos yang menaruh kepedulian terhadap kondisi sosial masyarakat kita. Lupakan sejenak ibukota, ambisi politik, dan sejenisnya. Alihkan perhatian untuk melihat lebih jauh dan lebih dalam betapa Indonesia itu lebih dari sekadara DKI Jakarta ataupun DKI Jakarta. Semoga Bu Risma bisa ada untuk kami semua warga Indonesia.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun