Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rahim Istriku Ruang Kelas Pertama bagi Anakku

5 Desember 2020   06:37 Diperbarui: 5 Desember 2020   06:46 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bayi dalam kandungan ibu | Sumber gambar : www.klikdokter.com

Setiap untaian doa, stimulus emosi, hingga upaya yang terkait dengan perlakuan yang bersifat fisik merupakan bagian dari sikap seorang ibu untuk membentuk anaknya. Apakah mereka kelak akan bertumbuh menjadi generasi yang hebat atau tidak itu amat dipengaruhi oleh proses awalnya. Jikalau awalnya sudah baik maka untuk tahapan selanjutnya niscaya akan lebih mudah, dan begitu pula sebaliknya.

***

Saat ini anak saya dan istri sudah menapaki usianya yang ke-3 tahun. Seperti baru terjadi kemarin ketika malam itu ia masih harus menjalani momen lelah bersama ibunya yang pulang kerja larut malam. Duduk berselonjor di pinggir jalan sembari menunggu jemputan. Namun anak kami kini telah tumbuh besar, cerdas, lucu, dan aktif. 

Proses tumbuh kembangnya yang baik pasca terlahir ke dunia ini saya rasa tidak bisa dipisahkan dari bagaimana kami (terutama sang ibu) begitu menyayanginya sejak ia masih berada didalam kandungan. Sepertinya ia sudah melalui kelas "rahim" pertamanya dengan sangat baik.


Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]; [8]; [9]; [10]; [11]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun