Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pahlawan Terabaikan di Lingkungan Kerja

10 November 2020   15:01 Diperbarui: 10 November 2020   15:36 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: workfromhomewisdom.com

"Kita sejatinya memiliki pahlawan di sekeliling kita. Hanya saja mungkin kita tidak pernah mendefinisikan sebutan itu untuknya. Mereka hanya pernah berjasa dan berbuat sesuatu yang baik terhadap diri kita. Mereka sebenarnya tidak butuh balasan, tapi orang yang besar adalah ia yang menghargai jasa para pahlawannya."

Pahlawan adalah mereka yang memiliki keberanian membela hak orang lain serta bersedia berkorban demi agar orang-orang yang mereka perjuangkan bisa merasakan keadaan yang lebih baik dari sekarang. Dalam banyak kasus kita mungkin sudah sangat familiar dengan interpretasi tentang sosok pahlawan itu seperti apa.

Dalam konteks perjuangan negara, dalam ranah kehidupan sehari-hari, didalam sebuah keluarga, bahkan dalam kehidupan profesi pun mengenal sosok pahlawannya masing-masing.

Terkadang kita sering mengesampingkan sebuah tindakan kecil yang sebenarnya memiliki dampak luar biasa terhadap diri kita. Khususnya dalam kehidupan pekerjaan atau profesi yang kita jalani.

Saat menjadi orang baru dalam pekerjaan mungkin kita mengalami kendala dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan orang-orang baru disana. Namun kehadiran orang-orang yang berkenan menjadi penghubung antara kita dengan lingkungan baru tersebut menjadikan suasana lebih baik.

Mereka berkenan merelakan waktu berharganya untuk kita yang bukan siapa-siapanya. Bukan saudara ataupun kerabat. Hanya orang baru yang entah darimana asalnya. Kebesaran hati mereka untuk menghadirkan suasana yang nyaman bagi orang lain adalah bagian dari sikap kepahlawan yang mungkin seringkali kita abaikan.

Kita mungkin menganggap tindakan semacam itu adalah hal yang biasa-biasa saja, meski pada dasarnya luar biasa. Apakah kita yang dulu pernah merasa terbantu oleh uluran tangan dari rekan kerja seperti itu pernah berucap terima kasih kepada mereka saat sudah berhasil menggapai sesuatu yang lebih dari apa yang mereka raih?

Saat Steve Wozniak dan Steve Jobs memulai berdirinya Apple Computer, keduanya adalah teman baik dan akrab satu sama lain. Bahkan Steve Wozniak bisa dibilang sebagai dalang utama kelahiran Apple itu sendiri. Jobs "hanya" menjadi fasilitaror dan promotor yang berhasil mempopulerkan karya dari Wozniak.

Tapi di kemudian hari justru Jobs-lah yang mencapai kemashuran. Ketika Jobs sudah menapak tangga yang lebih tinggi, ia bahkan tidak memiliki cukup waktu untuk berinteraksi dengan karibnya tersebut. Mereka terpisah jarak meski pada mulanya merintis Apple bersama-sama. Sesuatu yang kemudian hari disesali oleh Steve Jobs itu sendiri karena ia telah mengabaikan salah satu pahlawan di kehidupannya.

Rekan Kerja yang Melindungi

Ada seorang pekerja yang tanpa disengaja berbuat suatu kesalahan di tempat kerjanya. Ia begitu takut akan menerima sanksi berat dari pihak manajemen perusahaan. Namun tanpa disangka-sangka seorang rekan kerjanya yang lain menenangkan hatinya dengan menyatakan akan menjadi saksi bahwa dirinya tidak bersalah atas tindakan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun