Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Sumpah Pemuda, Maulid Nabi, dan Renaissance Masa Kini

28 Oktober 2020   08:16 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:45 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bersyukur. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Setiap momen peringatan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu memiliki maksud yang demikian. Kita diharapkan memetik hikmah dari sebuah perisitwa yang menginspirasi terjadinya suatu kejayaan.

Tantangan yang kita hadapi saat ini cukup besar. Pandemi COVID-19 hanyalah salah satu tantangan yang mesti bisa kita taklukkan untuk menuju masa yang lebih baik. Berulang kali kita menarasikan Indonesia kelak akan menjadi sebuah bangsa yang maju. 

Apalagi pada tahun 2045 mendatang ketika momen satu abad kemerdekaan negara ini terjadi diharapkan Indonesia sudah mampu masuk kedalam jajaran negara maju dunia. Waktunya memang masih terbilang cukup lama, tapi kesadaran atas impian besar itu haruslah dipupuk dari sekarang. 

Slogan Revolusi Mental yang dulu sempat berkumandang harus benar-benar diwujudkan dalam langkah nyata dan bukan sekadar permainan kata-kata. 

Segala bentuk pemikiran jangka pendek yang lebih mengutamakan keuntungan pribadi haruslah ditinjau ulang mengingat kejayaan sebuah bangsa itu tidak cukup diusung oleh segelintir orang saja. Butuh sebuah kesatuan dari semua elemen yang ada.

Bukan tidak mungkin pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini merupakan bagian dari rencana besar Sang Mahakuasa dalam menyiapkan bangsa ini menuju masa keemasan. Seringkali sebuah persatuan itu terwujud kala kita memiliki musuh yang sama. 

Saat Belanda menjadi musuh bersama, semua suku bangsa berkanan untuk saling bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan hingga akhirnya berhasil. Sedangkan sekarang ini kita dihadapkan pada musuhyang sama juga dalam rupa COVID-19.

Akankah ini bisa mengulang cerita serupa dimasa lalu dimana ending ceritanya adalah kejayaan bangsa ini? Bisa iya dan bisa juga tidak. Tergantung pada kualitas kesadaran yang kita miliki.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun