Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sambil Kerja Lanjut Kuliah, Sebaiknya Ambil Jurusan Apa?

14 Oktober 2020   07:34 Diperbarui: 14 Oktober 2020   07:43 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : www.thoughtco.com / portishead1/Getty Images

Seiring dengan kemampuan finansialnya yang semakin membaik maka ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah strata 1 (S1) bidang hukum. Bahkan hingga kini rekan saya tersebut sudah menyandang gelar keteknikan D3 dan S1 hukum sembari tetap menjabat sebagai FM sebuah industri manufatur ternama.

Pilih Jurusan Apa?

Tatkala seorang pekerja memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkualiahan, adakah patokan atau acuan untuk memilih jurusan atau fakultas yang sebaiknya diambil dalam kondisi tersebut? Apakah sebaiknya seorang pekerja memilih jurusan sesuai profesi yang tengah dijalaninya sekarang atau memilih jurusan lain yang memang sesuai passion pribadi meskipun hal itu tidak ada hubungannya secara langsung dalam menunjang profesi kita saat ini?

Sebenarnya sah-sah saja memilih jurusan apapun untuk ditempuh dalam perkuliahan. Sesuai dengan latar belakang profesi ataupun tidak berhubungan sama sekali juga tidak jadi masalah. 

Seorang operator gudang boleh-boleh saja kuliah di jurusan hukum. Seorang teknisi industri pun tidak masalah apabila ingin menempuh pendidikan di jalur kesenian. Tidak ada batasan terkait hal ini. 

Karena pada esensinya adalah menajalani pendidikan dengan jenajang yang lebih tinggi tidak sebatas memberikan masukan pengetahuan teknis keilmuan semata, melainkan juga ada aspek-aspek lain seperti cara berpikir, pemahaman metodis, dan lain sebagainya yang secara tidak langsung juga berperan penting dalam menunjang karir seseorang. Bahkan sebenarnya hal-hal terkait teknis profesi cenderung bisa dipelajari secara otodidak tanpa perlu memasuki gedung kampus. Ada banyak hal lain yang tidak kalah penting daripada teknis keilmuan itu sendiri.

Justru menjalani pendidikan yang sesuai dengan minat hati itu lebih penting agar masa pendidikan yang dijalani tidak terasa buang-buang waktu saja. Benar-benar belajar hal baru yang bisa berdaya guna untuk kehidupan mendatang. Terlepas hal itu bisa menjadi penunjang teknis berkarir secara langsung atau tidak. 

Boleh dibilang saya pribadi cenderung lebih apresiatif terhadap orang-orang yang dengan mantap dan semangat menjalani perkuliahannya meskipun hal itu berbeda jauh dengan profesi yang dijalani saat ini ketimbang mereka yang menjalani kuliah sebidang dengan profesinya namun cenderung berlaku setengah hati dan sekadar formalitas  untuk meraih predikat gelar sarjana.

Pendidikan perkuliahan seharusnya dimaknai lebih dari sekadar sarana mendapatkan ijazah S1. Pendidikan perkualiahan adalah kawah candradimuka bagi seseorang yang memiliki visi masa depan yang baik atas dirinya serta berupaya teguh untuk merealisasikan visi itu dengan antusias. Sehingga tatkala seseorang disibukkan dengan tanggung jawab pekerjaannya mereka masih dapat membarengi perjalanan pendidikan kuliahnya dengan senyuman.


Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun