Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menag Positif Covid-19, Semoga Bukan Karma "Good Looking"

21 September 2020   10:35 Diperbarui: 21 September 2020   10:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama Fachrul Razi | Sumber gambar : www.cnnindonesia.com/Antara

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi baru-baru ini dikabarkan positif terpapar virus corona COVID-19 berdasarkan hasil tes swab beberapa hari yang lalu. Meskipun begitu kondisi fisik Bapak Fachrul Razi dikabarkan baik-baik saja namun harus menjalani isolasi mandiri dalam rangka mentaati protokol kesehatan. Adapun tugas di kementerian akan diambil alih sementara oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid.

Menag Fachrul Razi untuk sementara harus menyediri selama beberapa waktu sampai dinyatakan negatif pada hasil tes berikutnya. Dalam kurun waktu tersebut seharusnya Bapak Fachrul Razi bisa menjadikannya media introskpesi dan evaluasi diri terkait kepemimpinannya sebagai Menag yang seringkali memicu kontroversi. 

Beberapa pernyataan beliau yang kontroversial dan bertendensi negatif pada umat Islam seperti larangan cadar, tudingan para "good looking" sebagai pembawa ajaran radikalisme, dan lain sebagainya merupakan sesuatu yang sebenarnya bisa dihindari apabila beliau lebih berhati-hati dalam mengutarakan pernyataan. 

Terlepas dari sengaja atau tidaknya muatan pesan "negatif" yang beliau sampaikan hal itu bukan tidak mungkin telah memantik rasa sakit hati dalam diri sebagian kalangan. Sehingga secara sengaja atau tidak mereka yang tersakiti itu akan melontarkan sebuah "doa yang mengutuk" beliau. Apapun bentuknya. 

Tapi kita tentu berharap bahwa terpaparnya Menag oleh virus ganas ini bukan merupakan sebuah karma atau azab atas pernyataan beliau yang kontroversial beberapa waktu lalu itu. Semoga ini hanya sebuah "peristiwa alam" biasa yang memang bisa terjadi pada siapa saja seraya berharap beliau akan lekas diberi kesehatan seperti semula.

Kita berharap dalam waktu-waktu mendatang Menag kita bisa mengubah cara kepemimpinannya dan tidak lagi mengumbar pernyataan-pernyataan yang berpotensi menyinggung perasaan sekelompok orang. Meskipun ada niatan baik dibalik ucapan tersebut tetap saja hal itu mesti dibarengi dengan cara yang baik juga. Periode isolasi mandiri barangkali menjadi waktu yang tepat untuk beliau menelaah cara kerja yang sudah dijalani selama kurun waktu beberapa bulan terakhir ini.

Apa yang dialami oleh Menag Fachrul Razi bisa juga dialami kita semua, terutama terkait penularan COVID-19 ini. Kita tidak pernah tahu siapa saja orang-orang yang berpotensi membawa virus tersebut ke diri kita. Seorang petinggi negara yang semestinya mengikuti arahan protokol kesehatan saja bisa terpapar, apalagi masyarakat biasa yang abai terhadap kondisi tersebut. 

Selain itu kita juga mesti belajar tentang  instrospeksi diri disini. Bukan tidak mungkin COVID-19 juga bisa menjadi media bagi seseorang untuk melihat kembali tentang dirinya dan juga perilakunya. COVID-19 memang sebuah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Akan tetapi siapapun yang terpapar olehnya pastilah bukan sesuatu yang kebetulan. Dan tentunya ada hikmah besar dibalik semua peristiwa yang terjadi. Demikian juga dengan Menag kita yang terpapar COVID-19 pasti juga memiliki hikmah. Tinggal bagaimana beliau mengambil pelajaran atas hal itu.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun