Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Kritisi Anies, Perlukah Anies "Kepoin" Ahok (Juga)?

21 Agustus 2020   09:27 Diperbarui: 21 Agustus 2020   09:22 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies dan Ahok | Sumber gambar : okezone.com

Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melontarkan kritikannya atas kebijakan yang ditelurkan oleh gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan. Kebijakan Anies membangun kampung akuarium di kawasan cagar budaya dinilai Ahok hanya sebagai upaya menyenangkan konstituen semata. 

Kawasan yang di era Ahok digusur tersebut rencananya memang bakal dijadikan kawasan cagar budaya, tapi apadaya niatan itu justru "diingkari" oleh gubernur "penerusnya".

Keputusan Anies membangun (kembali) Kampung Akuarium yang dulu sempat digusur Ahok itu memang memicu kontroversi. Para anggota DPRD DKI Jakarta tidak sedikit yang mengkritisi langkah Anies ini karena dinilai melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi. 

Alasan penggusuran kawasan ini oleh Ahok adalah karena keberadaannya di wilayah zona merah. Terlebih Ahok sendiri sudah menyiapkan rumah susun (rusun) untuk menampung para warga yang sebelumnya tinggal di Kampung Akuarium tersebut. 

Namun banyak warga yang enggan untuk tinggal di kawasan rusun tersebut, alasannya adalah lokasi rusunawa yang kurang strategis untuk berjualan, keharusan membayar biaya sewa rusun, dan pertimbangan jarak yang cukup jauh menuju lokasi kerja warga. 

Sedangkan pertimbangan Anies Baswedan sendiri untuk membangun Kampung Akuarium adalah untuk dijadikan percontohan kampung urban perkotaan. 

Selain itu Anies juga mengatakan bahwa hal itu merupakan salah satu upaya menjaga identitas keberdaan kampung di kota besar seperti Jakarta. Tapi sepertinya beberapa kalangan kurang sepakat dengan rencana Anies ini.

Ahok yang sudah nyaman sebagai Komisaris Utama (Komut) saja sampai rela mengomentari cara kerja Anies. Entah itu merupakan bentuk kepedulian Ahok kepada wilayah yang dulu pernah dipimpinnya itu atau sekadar sikap kritis yang menyasar keberadaan sosok Anies disana. 

Apalagi Ahok memiliki tanggung jawab besar untuk membereskan segala masalah di Pertamina. Apakah urusan di Pertamina sudah beres sehingga dia sampai repot-repot "kepo" terhadap pekerjaan Anies? Mungkin akan sangat menarik apabila Anies tertarik untuk menomentari balik kinerja Ahok di Pertamina. 

Entah mengapa tidak sedikit dari pejabat negeri ini yang rela menyempatkan waktu mengkritisi pekerjaan orang lain sedangkan pekerjaannya sendiri belum beres. 

Lain apabila yang berekomentar adalah para anggota dewan yang memang tugasnya demikian, seorang Ahok ketika turut mengkritisi kebijakan Anies hanya akan menyiram bensin yang menyulut kontroversi pemberitaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun