Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Si Bos Sering "Nge-gas", Bagaimana Cara Menyikapinya?

29 Juni 2020   07:08 Diperbarui: 30 Juni 2020   10:48 2080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.golife.id

Saat orang lain menjadi api, dan kita menanggapinya dengan menjadi api juga maka lama-kelamaan akan terjadi "kebakaran". Jika si bos tidak terima dengan sikap "api" anak buahnya maka bukan tidak mungkin perkataan "Saya kamu pecat" akan terucap dari mulut si bos tadi. 

Apabila hal itu yang terjadi maka suasana akan semakin terasa buruk. Lain halnya ketika salah seorang yang berseteru itu memilih untuk menjadi air. Memilih untuk meredam dan mendinginkan situasi. 

Didengarkan saja amarah si bos, dianggukin saja kepala kita saat menerima petuah demi petuah darinya. Lambat-laun ia juga akan mereda dengan sendirinya. Agar tidak terus mendongkol, cukup jaga "input" dari si bos sebatas berada pada otak kita saja, jangan merasuk ke hati. Coba lihat sisi lain dimana kita menempatkan diri pada posisinya. Dimaklumi.

Memang buakan perkara gampang untuk melakukannya. Butuh kesabaran, "jam terbang" yang tinggi, serta keterampilan mengelola emosi didalam diri kita masing-masing. 

Tapi semakin kita terbiasa menerima petuah si bos, maka biasanya "otot" emosi kita akan lebih kuat dan tahan menerima pressure dari si bos tadi. 

Cukup bagi kita melakukan yang terbaik, do the best. Berusaha untuk terus memperbaiki diri. Perkara hasil akhirnya akan seperti apa, serahkan pada yang Maha Mengatur Segalanya. Ambil hikmah dari setiap peristiwa.

Salam hangat,

Agil S Habib 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun