Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merangkul Istiqlal dan Katedral dari "Terowongan Silaturahmi"

7 Februari 2020   14:11 Diperbarui: 7 Februari 2020   14:19 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral | Sumber gambar : madingsekolah.id

Majid Istiqlal direnovasi? Tidak mengejutkan dan bukan berita baru. Umat kristen yang beribadah di gereja katedral memarkir kendaraannya di area masjid istiqlal atau sebaliknya? Sudah biasa. Lalu bagaimana jika kedua tempat ibadah terbesar di kawasan Jakarta tersebut dihubungkan oleh terowongan bawah tanah? Ini baru berita segar. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa telah memberikan persetujuan terkait usulan pembangunan terowongan untuk menghubungkan kawasan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang memiliki letak saling berhadapan namun terpisah oleh jalan raya. Sehingga para jamaah dan jemaat mesti menyebrang jalan raya tersebut jikalau memarkir kendaraannya di kawasan gereja atau masjid guna menuju tempat ibadah masing-masing.

Rencana pembangunan terowongan ini sebenarnya merupakan pengembangan dari proses renovasi kawasan masjid istiqlal yang sudah dimulai sejak Mei 2019 lalu. Terowongan yang akan dibangun ini nantinya akan diberi nama "Terowongan Silaturahmi". Terowongan ini dibangun bukan hanya sebagai media untuk menyeberang para jamaah dan jemaat yang berlalu lalang, tetapi juga diharapkan mampu menjadi simbol silaturahmi umat dari masing-masing agama. Diharapkan disana tidak ada sekat pembatas yang menghalangi hubungan sosial antar umat beragama.

Sejauh ini bisa dibilang tidak ada kontroversi yang mengiringi rencana pembangunan terowongan ini. Entah bagaimana dalam beberapa waktu kedepan. Namun jikalau ada pihak-pihak tertentu yang mempersoalkan pembangunan terowongan ini seharusnya hal itu hanya sebatas pada teknis pembangunan terowongan saja, tidak sampai mengkritisi aspek harmoni umat beragama antara muslim dan kristiani. Bagaimanapun juga niatan yang diusung oleh Presiden Jokowi untuk menjalinkan silaturahmi antar umat beragama patut diapresiasi.

Perbedaan akidah seharusnya tidak menghalangi seseorang untuk ber-hablum minannas atau menjalin hubungan harmonis dengan sesama manusia. Kita tentu berharap inisiasi terkait terowongan silaturahmi ini bisa mendinginkan tensi antar umar beragama pasca beberapa kasus intoleran terkait pengerusakan musholla atau demontrasi penolakan renovasi gereja. Semestinya kita semua menjunjung tinggi semangat harmoni dan menghormati keyakinan umat beragama lain. Selama mereka tidak mengusik keyakinan beribadah kita, lantas untuk apa kita membuat gaduh hubungan antar umat beragama ini?

Masjid istiqlal dan gereja katedral merupakan simbol penting dalam keyakinan beragama masing-masing umat. Ketika dua simbol penting itu "dikoneksikan" satu sama lain melalui terowongan silaturahmi, maka hal itu diharapkan menjadi sebuah seruan ajakan kepada segenap bangsa Indonesia agar turut serta saling menjalin tali persaudaraan.

Salam hangat,

Agil S Habib

 

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]; [5]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun