Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kobe Bryant Wafat dan Dunia (Masih) Diintai Kesedihan karena Virus Corona

27 Januari 2020   14:24 Diperbarui: 27 Januari 2020   14:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RIP Kobe Bryant | Sumber gambar : www.nba.com

Headline pemberitaan dunia ramai-ramai membahas perihal wafatnya pebasket legendaris Kobe Bryant yang mengalami kecelakaan helikopter beberapa waktu lalu. Lama sekali pemberitaan tentangnya tidak terdengar pasca memutuskan pensiun dari ingar bingar dunia basket yang membesarkan namanya hingga tiba-tiba kabar mengejutkan muncul yang sayangnya justru membahas perihal kematian sang legenda.

Banyak dari fans basket yang menangis karenanya, pun ada yang terkaget-kaget seakan tidak percaya bahwa kabar kematian Kobe Bryant adalah nyata terjadi. Mulai dari pendukung setia LA Lakers, warga Amerika Serikat, hingga pecinta basket di Indonesia dan dunia bersepakat mengumandangkan salam perpisahan atas akhir kehidupan sang legenda di usianya yang baru menginjak 41 tahun. Namun apapun yang terjadi itulah hidup. Semua yang bernyawa pasti akan menemui kematiannya, dan sepertinya kali ini adalah "giliran"  untuk Kobe Bryant.

Sekilas kisah akhir kehidupan seorang Kobe Bryant mengingatkan kita pada mendiang Paul Walker yang mesti berakhir tragis akibat kecelakaan transortasi. Terasa sangat disayangkan, dan mungkin menciptakan kesedihan cukup mendalam. Kepergian Kobe Bryant telah menyisakan duka mendalam bagi banyak orang, sesuatu yang sebelumnya telah "sempat" dirasakan oleh sebagian warga dunia karena epindemi virus Corona yang mulai menyebar melewati batas teritori negara.

China, Jepang, Vietnam, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain telah mengonfirmasi diri terinfeksi virus mematikan ini. Beberapa hari terakhir pemberitaan media masa tak henti-hentinya menginformasikan perihal perkembangan situasi terkini penanganan wabah yang ditengarai berasal dari ular kobra ini. Seakan-akan dunia tengah menghadapi versi nyata dari "Resident Evil". Sungguh mengerikan.

Setelah berhari-hari kabar terkait penanganan kasus Corona diberitakan, seketika dunia dikejutkan dengan kematian public figure dunia Kobe Bryant. Meskipun kematiannya samasekali tidak terkait dengan virus Corona, hal itu tetap saja membuat pemberitaannya "menyisihkan" hebohnya berita tentang virus Corona yang telah beberapa hari sebelumnya "merajai" media masa. Sepertinya sesaat kita lupa dengan keberadaan ancaman virus Corona karena "terhipnotis" oleh kilau seorang Kobe Bryant yang telah pergi meninggalkan para penggemar untuk selama-lamanya.

Apakah ada kaitan antara Kobe Bryant dan virus Corona? Secara langsung sepertinya tidak ada samasekali. Namun kepergian sosok Kobe Bryant "memaksa" kita semua untuk kembali melihat jejak perjalanan karir cemerlang semasa hidupnya dulu. Kobe Bryant bisa dibilang sebagai salah satu legenda basket paling luar biasa dalam sejarah. Inspirasinya tidak hanya sebatas pada teknis permainan itu, akan tetapi juga meliputi hal-hal diluar lapangan basket.

Kobe adalah panutan bagi para pemain basket lain sekaligus teladan bagi kehidupan yang lebih luas. Sebuah quote yang pernah ia sampaikan berbunyi, "Saya disini. Saya tidak akan kemana-mana. Apapun cederanya saya akan menjadi pemain yang sama seperti sebelumnya. Saya akan mencari tahu. Saya akan membuat beberapa perubahan, beberapa perubahan, dan saya masih akan datang. Segala sesuatu yang negatif, tekanan adalah kesempatan bagi saya untuk bangkit."

Sepintas pernyataan itu hanyalah pernyataan seorang Kobe Bryant dalam menyikapi dunia basket yang ia cintai. Namun sebenarnya hal itu saat ini cukup memiliki relevansi dengan kondisi yang dihadapi dunia akibat ancaman virus Corona yang telah membuat banyak orang begitu frustasi dan ketakutan.

Virus Corona tak lebih dari sebuah "cedera" yang menghinggapi kehidupan seseorang. Ia bisa disembuhkan, bisa dilawan. Dunia pernah menghadapi ancaman serupa sebelumnya seperti virus SARS. Kala itu kita bisa melawannya. Kini semestinya tidak ada kata untuk menyerah terhadap wabah Corona. Sayangnya Kobe Bryant sudah tidak "sempat" membagikan inspirasinya kepada dunia untuk melawan virus Corona. Tapi kita tetap harus berjuang. Rest In Peace, Kobe.  

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun