Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Finlandia Gagas Waktu Kerja 24 Jam Seminggu, Indonesia Masih Jauh?

8 Januari 2020   10:52 Diperbarui: 8 Januari 2020   11:12 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi waktu kerja | Sumber gambar : pixabay.com

Yang perlu diketahui bahwa PNS atau ASN yang mendapatkan jatah libur tambahan ini hanyalah mereka yang berkinerja baik atau memiliki produktivitis tinggi. Itupun sebenarnya dengan tanpa mengurangi jam kerja sama sekali. Hanya kesannya memang jumlah hari kerjanya lebih sedikit, tapi jam kerjanya dimampatkan.

Mengapa kita tidak coba mengikuti apa yang dilakukan oleh beberapa negara maju tersebut? Kalau boleh membandingkan pendapatan per kapita, maka bangsa kita masih sangat jauh tertinggal dibandingkan Swedia, Jepang, ataupun Finlandia.

Mereka sudah tergolong sebagai negara maju berpenghasilan tinggi, sedangkan kita masih termasuk kelompok menengah. Untuk menuju kesana sebagai bagian dari negara Maju, maka pendapatan per kapita masyarakat kita harus diatas US$ 12.056.

Produktivitas kerja warga kita sejauh ini masih dianggap rendah dan kalangan industri pun seringkali mengeluhkan kondisi ini. Setiap kali Upah Minimum naik maka banyak korporasi yang mengeluhkannya karena harus mengeluarkan biaya lebih besar sedangkan produktivitas kerja tidak mengikuti.

Apakah dengan mengurangi jam kerja sebagimana dilakukan oleh beberapa negara maju tadi akan menjadi solusi sempurna untuk permasalahan produktivitas warga kita?

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4] ; [5]; [6]; [7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun