Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Baswedan dan Cap Politisi Bermuka Joker, Kritik atau Hinaan?

6 November 2019   13:51 Diperbarui: 6 November 2019   14:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan & Karakter Joker | Sumber gambar: kaltim.tribunnews.com

Sebuah unggahan provokatif dilakukan oleh pakar ilmu komunikasi sekaligus dosen di Universitas Indonesia (UI), Ade Armando. Dia mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam rupa sosok "Joker". 

Semua warganet hampir pasti paham siapa sosok Joker ini, tokoh villain legendaris musuh Superhero Batman yang baru-baru ini tengah booming pemutaran film solonya. Entah apa yang mendasari unggahan tersebut yang pasti Ade Armando memang dikenal sebagai sosok kontroversial yang gemar melancarkan statement provokatif atau bahkan cenderung merendahkan. 

Efek dari sikapnya tersebut akhirnya membuatnya memiliki banyak "musuh" dan pembenci. Belakangan sampai muncul petisi agar sosok ini segera diberhentikan dari jabatannya sebagai dosen pengajar di UI. Meskipun belum mendapatkan respon resmi dari pihak universitas.

Penilaian bahwa Anies Baswedan adalah Joker tentu menyimpan beragam interpretasi di masyarakat. Bagi para simpatisan Anies Baswedan, tentunya hal ini adalah bentuk pelecehan. Namun bagi yang kontra Anies tentunya tidak demikian. 

Ketika Ade Armando mengunggah foto Anies Baswedan sebagai sosok laksana Joker, tentunya hal itu didasari oleh beberapa hal. Salah satunya terkait efek anggaran aneh seperti lem aibon dan bolpoin di DKI Jakarta. Ade Armando ingin menyampaikan kritik kepada Gubernur Anies melalui unggahan kontroversialnya tersebut. 

Namun apakah unggahan itu mampu merepresentasikan semuanya? Apakah hanya karena anggaran lem aibon dan bolpoin lantas hal itu menjadikan Anies sebagai Joker? Tentunya sebagai seorang pakar komunikasi seperti Ade Armando akan mampu menjabarkan ribuan definisi untuk unggahannya tersebut. 

Namun sebagai pribadi saya melihat unggahan itu adalah bentuk akumulasi "kebencian" dan ketidaksimpatisan Ade Armando kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bagi penikmat film Joker tentu tahu siapa sosok ini. Joker menjadi penjahat karena "dendam" terhadap kehidupannya. Hidupnya sengsara, diperlakukan tidak adil, dan sejenisnya. Ia ingin membalas perlakuan dunia terhadapnya dengan berdandan laksana badut namun dengan jiwa dan tindakan seorang psikopat. 

Representatifkah ini dengan sosok Anies Baswedan? Joker membuat keonaran, dengan demikian ia menjadi musuh hukum. Sedangkan satu-satunya "masalah" Anies Baswedan hanyalah karena ia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Padahal Jakarta bukanlah Gotham City tempat Joker berbuat aksinya. Jikalau Anies diibaratkan oleh Ade Armando sebagai Joker, maka ia melabeli dirinya sendiri sebagai sosok apa? Batman? Thomas Wayne? Atau siapa? Mungkin hanya Ade Armando yang bisa menjawabnya secara tepat.

Mengkritisi kebijakan publik adalah hal biasa. Namun terkadang kita harus  bisa membuat analogi yang relevan untuk melayangkan kritik itu. Jika sebatas mengkritik demi sensasi, maka hal itu tidak akan menciptakan perbaikan. Sekarang yang harus dipertanyakan adalah terkait motif Ade Armando melayangkan kritik itu sendiri. 

Apakah memang dilandasi niatan tulus untuk membuat pemerintahan Anies Baswedan menjadi lebih baik, ataukah sebatas keinginan ingin mengkritik karena ketidaksukaan pada sosok Anies? Hal ini penting sebagai pembelajaran untuk diri kita sendiri. Karena terkadang kita melayangkan kritik karena ketidaksukaan kita pada sosok tertentu. Padahal bisa jadi suatu ketika ada hal baik yang bisa seseorang lakukan. Yang perlu dikritik itu bukan orangnya, tapi tindakannya. 

Apakah mengunggah foto Anies berpenampilan Joker itu kritik kepada Anies sebagai pribadi atukah Anies sebagai Gubernur? Jika pertanyaan ini ditujukan kepada Ade Armando, maka kemungkinan akan dijawab Anies sebagai gubernur. Hanya saja itu bergantung pada persepsi dan sudut pandang masing-masing orang. Karena bisa jadi ada yang menilai unggahan Ade Armando adalah "serangan" pada pribadi Anies Baswedan atau pelecehan terhadap sosok gubernur sebagai penyelenggara negara. Hal itulah yang sepertinya dipahami oleh Fahira Idris sehingga ia melaporkan Ade Armando ke polisi.

Untuk menilai apakah hal ini layak dilaporkan ke polisi, maka mari berandai-andai sekiranya foto Anies Baswedan yang diunggah sebagai Joker itu diganti dengan Presiden Jokowi. Maka apa yang akan terjadi? Pelecehan terhadap kepala negara. Apakah hal serupa juga berlaku untuk Anies Baswedan? Biarlah hukum yang menjawabnya.

Satu hal yang pasti disini adalah seorang pemimpin harus siap dikritik. Semestinya juga setiap kritikan yang diterima oleh pemimpin disikapi secara positif mengingat amanah yang diembannya sangat besar. Wajar jikalau ada pihak-pihak yang tidak puas terhadap kepemimpinan seseorang. Termasuk halnya dengan Ade Armando terhadap Anies Baswedan. Namun mungkin alangkah baiknya apabila kita yang hendak mengkritik seorang pemimpin bisa melakukannya dengan cara yang lebih "bersahabat".

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun