Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masalah Mentalitas Timnas Sepak Bola Indonesia adalah "Tempe"

25 Oktober 2019   10:15 Diperbarui: 25 Oktober 2019   10:33 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Sepakbola Indonesia | Sumber gambar : www.tribunnews.com

Membicarakan tentang sepakbola Indonesia sekarang ini ibarat memancing emosi kita. Bagaimana tidak, prestasi tim nasional (timnas) dari waktu ke waktu bukannya membaik malah semakin jeblok. Sering kita menjadi pecundang dari lawan-lawan kita. 

Bahkan dari lawan yang dulu kelasnya berada dibawah kita pun timnas kita tidak cukup mampu menaklukkannya. Terakhir kita kalah dari timnas Vietnam dengan skor 3 -- 1. Sebelumnya timnas kita bahkan dibuat lebih menangis seiring "pembantaian" yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 5 -- 0. 

Entah apa sebenarnya yang salah dengan timnas sepakbola Indonesia. Kebijakan naturalisasi pemain yang digadang-gadang mampu mengerek prestasi timnas ternyata masih jauh panggang dari api. 

Timnas kita masih memble secara prestasi di lapangan hijau. Lantas apa sebenarnya permasalahan utama kita sehingga tidak kunjung berprestasi tinggi sampai sekarang?

Mungkin beberapa tahun terakhir timnas usia muda kita cukup mampu berbicara dikancah dunia seiring prestasi menjuarai Piala AFF U-16 atau Piala AFF U-19. Namun itu sebatas pada usia muda saja. Sedangkan tolok ukur prestasi sebuah tim sepakbola kebanyakan mengacu pada kualitas pencapaian timnas seniornya. Kita tentu tahu nama Lionel Messi. 

Hampir semua trofi dan penghargaan bergensi pernah ia raih di level klub. Juara Liga Spanyol, juara Liga Champion, juara Piala Dunia Antar Klub, juara Piala Super Eropa, pemain terbaik dunia, pencetak gol terbanyak, dan masih banyak lagi yang lain. 

Satu-satunya kekurangan Lionel Messi hanyalah belum mampu memberikan trofi bergengsi untuk negaranya, Argentina. Padahal Lionel Messi sebenarnya pernah berhasil mempersembahkan trofi piala dunia junior kepada Argentina. 

Namun hal itu tidak dianggap ada seiring levelnya yang masih junior. Sama halnya dengan timnas kita pun juga demikian. Prestasi timnas garus muda belum cukup mampu menjawab harapan masyarakat akan timnas sepakbola sarat prestasi di kancah dunia.

Jika timnas usia muda kita sudah mulai mampu berbicara di kancah dunia, lalu mengapa tidak bisa dengan timnas senior? Apakah kita tidak cukup memiliki pemain berbakat? Sepertinya tidak. Buktinya timnas usia muda kita cukup mampu berpretasi. 

Ketika mereka beranjak ke level senior, seharusnya bakat yang mereka miliki tidak akan menguap begitu saja. Kualitas kompetisi kita buruk? Mungkin saja. Secara umum, sebenarnya permasalahan timnas kita yatiu masih memiliki mentalitas "tempe".

Dalam salah satu pidatonya, Bung Karno pernah menyinggung bahwa Bangsa Indonesia ini bangsa yang suka bekerja keras, bukan bangsa tempe. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa kita bukanlah bangsa yang lemah, bukan bangsa yang lempek, dan bukan pula bangsa yang mudah menyerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun