3. Pemahaman Utuh
Banyak yang beranggapan bahwa film Joker berpotensi menginspirasi penontonnya untuk melakukan tindak kejahatan. Anggapan ini mungkin tidak akan muncul apabila kualitas peran Joker biasa-biasa saja. Namun pembawaan yang seakan begitu nyata oleh Joaquin Phoenix telah menciptakan kesan gelap atas pribadi Joker itu sendiri.Â
Hal ini tidak mungkin terjadi apabila sang aktor tidak memiliki pemahaman yang sempurna terhadap sosok Joker.
Interpretasi dari Joaquin Phoenix dalam melihat karakter Joker secara menyeluruh berhasil menyibak hal-hal lain yang barangkali luput dari perhatian beberapa pemeran terdahulu. Apa yang ditunjukkan oleh sang aktor terbukti membawa dimensi baru tentang siapa sebenarnya sosok clown prince of crime ini.
4. Berani Berkata "Tidak"
Pada saat-saat tertentu adakalanya kita perlu berkata "tidak" terhadap sesuatu hal. Pada saat proses syuting film Joker ini dilakukan, Joaquin Phoenix dan Robert de Niro sempat berseteru.Â
Gegaranya adalah Joaquin Phonix menolak permintaan Robert de Niro untuk membaca ulang transkrip naskah percakapan pada salah satu adegan yang melibatkan keduanya. Tanpa dinyana ternyata "konflik" kecil ini malah justru memunculkan kualitas adegan yang maksimal diantara keduanya.
Berani berkata tidak itu bukan berarti kita menjadi seseorang yang suka melakukan penolakan.Â
Akan tetapi hal itu didasari oleh keyakinan bahwa pemahaman yang kita miliki adakalanya harus lebih diutamakan daripada pemahaman milik orang lain. Kita harus memiliki pendirian untuk memastikan bahwa pemahaman yang kita miliki itu benar-benar bisa dituangkan dalam sebuah karya nyata.
***
Kesediaan untuk berkorban, antusiame untuk mencari refferensi, pemahaman yang utuh, dan keberanian untuk berkata "tidak" adalah beberapa hal yang menjadi kunci untuk menciptakan suatu totalitas dalam bekerja ataupun berkarya.Â