Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memaknai Arti Totalitas dari Seorang "Joker"

10 Oktober 2019   07:18 Diperbarui: 11 Oktober 2019   04:49 3078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan di film Joker. (kredit: Warner Bros)

Kerelaan atau kesediaan kita untuk mengorbankan hal-hal penting di kehidupan kita merupakan wujud penuangan dari sikap total terhadap sesuatu. 

Seorang aktor yang totalitas terhadap aktingnya, seorang pekerja yang totalitas dalam menjalankan pekerjaannya, seorang guru yang totalitas dalam mengajar murid-muridnya, seorang dokter yang totalitas mengobati para pasiennya, dan lain sebagainya. 

Pada dasarnya segala jenis profesi memerlukan totalitas dari sang empunya profesi itu. Sehingga kualitas hasil kerja bisa tercapai secara maksimal.

Pengorbanan bisa berupa waktu, tenaga, finansial, dan lain sebagainya. Umumnya hal-hal yang menjadi "objek" untuk dikorbankan itu adalah sesuatu yang memiliki arti penting bagi kehidupan kita pribadi. 

Waktu yang semestinya bisa kita pakai untuk bersantai tidak jarang harus dikorbankan demi menunaikan sebuah tugas "negara". 

Uang yang semestinya diperuntukkan untuk keperluan lain terkadang harus dikeluaran demi menalangi hal-hal yang berkaitan dengan profesi. Bahkan fisik pun rela "disakiti" demi mencapai standar profesi sebagaimana sosok Joaquin Phoenix yang melakukan diet hingga 25 kg menghilangkan berat tubuhnya. 

Sebuah langkah yang juga pernah ditempuh oleh Christian Bale saat hendak mengambil peran pada film The Machinist. Pada akhirnya pengorbanan yang mereka lakukan diganjar oleh hasil pencapaian film yang memuaskan.\

2. Giat Mencari Refferensi

Bagi seorang aktor, mendalami peran yang dijalani adalah suatu keharusan. Meskipun begitu, masih banyak dari para aktor dan aktris tersebut yang belum mampu beraksi secara maksimal atau cenderung buruk dalam melakoni perannya. 

Sehingga sebagian aktris dan aktor yang lain sampai merasa perlu untuk melakukan riset khusus guna mendalami seluk beluk tokoh yang ia perankan. 

Joaquin Phoenix mampu menunjukkan tawa menyedihkan ala Joker setelah ia "belajar langsung" dari orang-orang yang mengalami gangguan tawa atau sejenis gangguan tertawa yang tidak bisa dikontrol. Hal ini ia lakukan agar kualitas aktingnya benar-benar terlihat natural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun