Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

TKI Tertipu Jodoh Nenek-nenek dan Solusi "Big Data"

8 Agustus 2019   10:18 Diperbarui: 8 Agustus 2019   10:47 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TKI Tertipu Foto Palsu Pasangan | Sumber gambar : www.gelora.co

Rekam jejak pengguna medsos dapat dianalisa melalui basis data yang terekam didalam server pihak-pihak penyedia layanan seperti facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya. 

Rekam jejak kita menjadi sebuah big data yang menyimpan berjuta potensi. Ada histori dari setiap pengguna terkait apa yang terjadi pada diri seseorang di beberapa periode waktu sebelumnya.

Melihat Rekam Jejak Seseorang Melalui "Big Data"

Yusuf mungkin terlalu lugu dengan keyakinan kisah asmaranya terhadap S. "Nenek" S dengan tampilan wajah Intan Permata terlanjur menghipnotisnya. Keyakinan Yusuf ternyata salah. Kini ia menyesal dan membatalkan rencana pernikahan yang sudah di depan mata. 

Mungkin tulusnya cinta seseorang itu seharusnya tidak didasari oleh tampilan paras wajah. Tetapi cinta pun harus diawali dengan kejujuran dari kedua belah pihak. Yusuf mungkin terlalu mengagungkan kecantikan wajah "kamuflase" S, sedangkan S mengawali jalinan asmaranya dengan kebohongan. Bagaimanapun juga, awal jalinan kedua insan ini sudah tidak beres.

Yusuf belum sepenuhnya mengetahui rekam jejak kehidupan S. Sesuatu yang barangkali akan teratasi seandainya big data sudah menjadi bagian dari hidup setiap orang. Rekam jejak S akan terlihat sadari awal ia aktif berselancar di dunia maya hingga hari ini. 

Dengan demikian Yusuf akan tahu siapa dan bagaimana kondisi S yang sebenarnya. Selain itu, big data akan memungkinkan Yusuf untuk tahu lebih awal tentang siapa Intan Permata. Nama seorang perempuan dari foto yang selama ini ia anggap sebagai S.

Di masa yang akan datang, peristiwa yang dialami oleh Yusuf ini mungkin akan menjadi sebuah "kasus" berharga terkait perkembangan dunia digital itu sendiri. Barangkali akan muncul aplikasi-aplikasi yang memungkinkan seseorang untuk melihat rekam jejak seseorang berdasarkan data pribadi yang diunggah ke internet. 

Pada akhirnya kita semua akan terkoneksi secara langsung dengan dunia digital yang menjadikan hidup kita begitu terbuka dan dapat dilihat oleh setiap orang. Apapun yang kita lakukan dan unggah di internet akan menjadi rujukan publik untuk menilai diri kita. 

Memang privasi kita akan terbatasi seiring terbukanya dunia saat ini. Apapun itu, kita harus menerima realitas bahwa dunia telah terkoneksi satu sama lain. Sisi positifnya, tidak ada Yusuf lain yang menjadi "korban".

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun