Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat-nasihat Penerang Hati dari Tembang Kesusastraan Jawa

5 Juli 2019   11:24 Diperbarui: 5 Juli 2019   11:30 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanjeng Sunan Kalijaga adalah salah satu pengajar tembang Jawa yang luar biasa (Sumber gambar : https://www.walisembilan.com)

Pada saat kita gelisah dan khawatir atas suatu kejadian tertentu, jika kita mengingat Allah SWT maka kita akan menyadari bahwa tidak sepatutnya kita gelisah dan khawatir karena "bersama kesulitan itu ada kemudahan", "Allah SWT tidak akan menguji makhluk-Nya melebihi kemampuan yang mereka miliki". Keyakinan atas hal inilah yang menjadikan hati kita kembali terang.

Puji-pujian

Mengumandangkan puji-pujian ternyata mampu memberikan siraman kesejukan bagi hati orang-orang yang melakukannya. Mungkin hal inilah yang menjadi salah satu alasan hadirnya tembang-tembang jawa bernuansa Islami. 

Orang jawa banyak yang suka nembang untuk menghibur hatinya. Apabila tembang itu disisipkan nilai-nilai positif yang membaur dengan nilai-nilai agama maka hal itu akan bisa menciptakan ketenangan  serta memberikan terang didalam hati.

Selain menjadi pelipur hati bagi diri sendiri, tembang atau puji-pujian yang bernafaskan nilai-nilai spiritual juga akan menularkan suasana yang sama kepada orang lain yang mendengarkan. Ia menjadi nasihat sekaligus pembelajaran bagi semua orang. Mengajak orang lain untuk bersama-sama memperoleh terang pada hatinya.

Bentuk puji-pujian yang ditembangkan bisa berasal dari doa, kalimat dzikir, dan petuah-petuah yang diiramakan sehingga terdengar mendayu-dayu. Mereka yang mendengarkan akan ikut larut dengannya. Lantunan syair yang berisikan nilai-nilai tersebut digubah oleh kesusastraan Jawa kedalam sebuat bait tembang berikut :

Allahuma sholli wasalim ala abdika, warasulika, wannabiyuka, nabiyil ummi
Duh gusti kulo nyuwun padangi ati
Ya Allah
Wite iman, 
Godong syahadat, 
Kembang sholawat,
Penthile dzikir,
Wohe puji-pujian
Ya Allah
Allahuamin ya Allah Robbal alamin

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun