Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

Naik Gaji, Naik Jabatan, Naik Pitam

29 April 2019   14:04 Diperbarui: 18 Januari 2020   12:00 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (VIA THINKSTOCK) | Kompas.com

Komunikasi yang disampaikan secara bersahabat adalah cara yang ampuh untuk meredam gejolak akan hal ini. Sedangkan ada juga beberapa organisasi bisnis lain yang seolah berkelit dan menghindar. Dengan janji-janji palsu mereka memberikan harapan kepada pekerjanya. Namun janji itu tidak pernah terwujud.

Harus diakui bahwa iklim ekonomi saat ini tidaklah terlalu bergairah, khususnya bagai sebagian jenis unit bisnis tertentu. Hal ini mungkin memberikan dilema tersendiri bagi pihak manajemen pengelola. Disatu sisi mereka dituntut untuk terus menghasilkan profit, menurunkan biaya operasional, dan menambah nilai penjualan. 

Sedangkan disisi lain mereka dihadapkan pada kenyataan situasi ekonomi yang mendesak, tuntutan gaji pekerja, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa orang yang bertugas sebagai pelaksana tugas dari manajemen organisasi tersebut hanya mengumbar retorika untuk melakukan sebuah penundaan terhadap beberapa hal sembari berharap situasi membaik dengan sendirinya. 

Padahal diluar sana ada banyak orang yang menunggu dan berharap. Jikalau memang tidak mampu melakukan sesuatu maka jangan berjanji. Cukup tunjukkan secara jantan hal-hal yang semestinya ditunjukkan. Jangan berjanji sesuatu yang tidak semestinya dijanjikan. Jangan sampai menjanjikan naik gaji atau naik jabatan apabila akhirnya hanya bisa membuat orang lain naik pitam. 

Mari saling terbuka dan berbicara dengan melihat semuanya secara jernih. Semua bisa dibicarakan dengan kepala dingin dan jauh dari mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun juga sinergi adalah kunci untuk membawa serta organisasi bisnis mencapai tujuannya.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun