Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Strategi Mengkritik Tanpa Mengkritik

24 April 2019   07:05 Diperbarui: 24 April 2019   10:31 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Thinkstockphotos) | Kompas.com

Kita harus bisa menciptakan kesan kepada seseorang bahwa ia tidak sedang dikritik meskipun sebenarnya kita tengah mengkritiknya. Satu cara yang bisa kita lakukan adalah memulainya dengan memberikan pujian tulus.

"Kinerja Anda sejauh pengamatan saya sangatlah luar biasa. Ada banyak sekali hal-hal rumit yang kebanyakan orang kesulitan menyelesaikannya tapi ternyata mampu Anda atasi. Kami sangat berterima kasih terhadap kontribusi berharga yang sudah Anda berikan selama ini."

"Organisasi kita tengah berada dalam situasi yang sangat potensial untuk berkembang menjadi semakin besar. Setiap proyek yang kita terima adalah kesempatan yang luar biasa bagi kita. Sehingga memberikan service yang memuaskan menjadi orientasi utama kita. Kami menganggap Anda adalah salah satu sosok yang paling bisa diandalkan untuk menjadi panutan dalam upaya kita mewujudkan tujuan tersebut. Besar harapan kami kepada Anda untuk mengarahkan tim ini menuju keberhasilan yang memuaskan."

"Kami hampir tidak percaya ketika ada aduan dari salah satu customer kita terkait tidak optimalnya pelayanan kita kepada mereka. Bahkan kalaupun hal itu benar kami masih sangat percaya bahwa Anda bisa menyelesaikan persoalan ini dengan luar biasa. Track record Anda menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu kesulitan yang mampu menghadang Anda dan tim untuk berkontribusi hebat bagi organisasi. Kami sangat berharap pada masa-masa mendatang organisasi kita semakin besar dan seluruh konsumen kita benar-benar terpuaskan dengan pelayanan yang kita berikan."

Setiap orang senang dipuji. Terkadang dengan hanya membicarakan hal-hal baik saja yang membangkitkan kebanggaan didalam diri seseorang, yang membuat mereka merasa hebat, yang menjadikan mereka merasa terhormat, maka dengan sendirinya orang-orang yang hendak kita kritik itu bisa dengan sendirinya mengoreksi dirinya sendiri tanpa kita mengucapkan sepatah katapun. 

Syaratnya, pujian yang kita berikan memang berasal dari ketulusan hati dan bukan dibuat-buat semata untuk menarik minat orang yang hendak kita kritik. Tanpa ketulusan maka cara ini tidak akan berhasil. Ketulusan adalah syarat mutlak agar metode ini berhasil. 

Carilah celah kebaikan untuk kita puji. Setiap orang pasti memiliki sisi baik dan sesuatu yang menjadi kebanggaan pribadinya. Jangan hanya melihat kekurangan didalam diri orang lain saja.

Prinsip kerjanya adalah seperti dokter gigi yang memberikan obat bius pada gigi yang hendak dicabut. Obat bius yang diberikan membantu menghilangkan rasa sakit pada seseorang ketika giginya dicabut oleh sang dokter. 

Kita harus memberikan kesejukan kepada orang lain dalam banyak hal sehingga mereka merasa dengan sendirinya terkait apa yang hendak kita utarakan kepada mereka tanpa kita harus berkata-kata. Terlebih sampai harus mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan hati orang lain.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun