Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mendefisnikan Sukses dalam Sebuah Ikatan Pernikahan

11 April 2019   07:22 Diperbarui: 13 April 2019   11:44 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan adalah wujud komitmen awal menjalani hari-hari penuh kemungkinan (Ilustrasi gambar : www.dakwatuna.com)

Sukses tidaknya sebuah ikatan pernikahan bukan orang lain yang menentukan. Bukan orang tua, buka sanak kerabat, dan bukan juga orang ketiga. Pemegang kunci suksesnya sebuah pernikahan tetaplah pasangan suami istri itu sendiri. Mereka memiliki kuasa untuk menata hati mereka, mereka punya kuasa untuk mengatur perasaan mereka, dan mereka punya kuasa untuk mengambil sikap terhadap hal-hal yang terjadi dalam jalinan rumah tangganya. 

Beberapa ikatan pernikahan ada yang terputus karena kehadiran orang ketiga, beberapa yang lain ada pasangan suami istri yang berpisah karena anggapan sang suami tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dan sebagian lagi ada keluarga berpisah karena orang tuanya begitu ikut campur mengatur bahtera rumah tangga mereka. 

Jika melihat lebih jauh, perpisahan itu terjadi bukan karena faktor tersebut. Namun perpisahan itu terjadi karena hilangnya kendali diri dari suami atau istri, dan hilangnya harmoni serta kesepahaman didalam keluarga. Hilangnya beberapa hal ini menjadikan seorang suami atau istri tidak mampu bersikap secara tepat, tidak mampu mengerti kondisi satu sama lain, dan tidak memiliki daya tahan yang baik sebagai satu kesatuan keluarga. Dengan ikrar pernikahan seharusnya hal itu membuat masing-masing individu belajar untuk menyatu dalam segala situasi maupun kondisi.

Komitmen menjalani bahtera rumah tangga dimulai dengan ikrar suci pernikahan. Kemudian komitmen itu dilanjutkan dengan melihat segala kemungkinan yang timbul dalam rumah tangga serta mampu bersikap secara tepat terhadap semua kemungkinan yang terjadi nantinya. Untuk itu menjadi sangat penting bagi siapapun yang ingin mulai berumah tangga untuk berlatih menekan egonya masing-masing serta menempatkan diri pada posisi orang lain. 

Sukses tidaknya ikatan pernikahan yang dirajut dengan susah payah akan terlihat seiring waktu demi waktu yang dijalani sepasang suami istri dalam menjalani hari-harinya. Barangsiapa yang mampu menjalaninya penuh kearifan maka disitulah mereka menemukan indahnya berkeluarga.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun