Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transformasi Karakter Keluarga Indonesia Melalui Program Keluarga Harapan

1 Maret 2019   17:33 Diperbarui: 1 Maret 2019   17:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Family Development Session sebagai upaya membangun karakter positif keluarga Indonesia (Sumber gambar : dinsos.pringsewukab.go.id)

Hal ini akan membuat mereka memasuki tahap kedua, terpaksa. Tahap ketiga, bisa. Setelah menjalani keterpaksaan dari sebuah sistem, maka kompetensi akan muncul. Mereka menjadi bisa. Selanjutnya ditahap keempat mereka menjadi biasa. Kebiasaan yang dijalankan, diulangi, dipantau, dan diperbaiki terus-menerus akan melahirkan budaya baru seperti yang diharapkan. 

Dari penjelasan ini kita bisa melihat bahwa peserta PKH menjalani fase dimana mereka dipaksa untuk menjalankan kewajiban melakukan pemeriksaan rutin di faskes untuk ibu hamil, seorang pelajar harus hadir di kelas, atau lansia yang harus secara rutin mengecek kondisi kesehatannya. Pemaksaan disini bukan berkonotasi negatif, karena pemaksaan tersebut dimaksudkan untuk memastikan kualitas kesehatan ibu hamil, mutu pendidikan anak sekolah, kesehatan psikologi penyandang disabilitas berat, dan juga untuk memastikan keadaan lansia supaya baik-baik saja. 

Seiring berjalannya waktu, pemaksaan yang positif ini akan membuat peserta PKH menjadi pribadi yang lebih baik dalam disiplin perilaku. Pendampingan yang konsisten dilakukan melalui Family Development Session (FDS) kepada peserta PKH akan menjadi bentuk masukan berharga sekaligus indoktrinasi positif yang apabila ini dilakukan dalam jangka waktu lama maka dampak positif yang dihasilkannya akan sangat luar biasa.

Sumber gambar : sensequotes.s3.amazonaws.com
Sumber gambar : sensequotes.s3.amazonaws.com
Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan sekaligus terpenting dalam membangun karakter positif. Ketika segenap anggota keluarga memiliki komitmen menciptakan perilaku positif yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan kesehatan, maka hal ini akan menjadi langkah penting untuk melepaskan sebuah keluarga dari jerat kemiskinan. 

Pendidikan memegang peranan luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang. Pendidikan berkontribusi terhadap pembentukan pola pikir positif seseorang, mengasah kreativitas, dan membangun kedisiplinan. Mindset (pola pikir) positif, kreativitas, dan kedisiplinan merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menunjang eksistensi seseorang. Terkadang seseorang itu miskin bukan karena tidak punya kemampuan (skill), akan tetapi bisa juga karena ketiadaan kemauan atau keinginan yang kuat.

Kemauan yang kuat akan terlahir dari mindset yang positif dalam memandang segala sesuatu. Dengan memiliki mindset yang tepat maka ini akan menjadi pondasi kuat dalam melakukan langkah selanjutnya. 

Terkait dengan kreativitas dan disiplin, hal ini akan melengkapi kepercayaan diri yang dibangun oleh mindset yang tepat tadi sehingga lahir keberanian untuk menghadapi setiap tantangan. 

Selain itu, pendidikan melahirkan kesadaran terhadap kesehatan. Sehingga secara tidak langsung perbaikan kualitas pendidikan akan memperbaiki kualitas hidup seseorang. Pendidikan disini tidak hanya tentang matematika, fisika, bahasa, atau biologi. Akan tetapi juga pendidikan karakter, dan hal ini telah menjadi concern utama PKH dalam setiap pengelolaannya. 

Durasi masa kepesertaan PKH selama enam tahun merupakan bentuk komitmen nyata bahwa mentransformasi karakter seseorang, karakter keluarga, dan karakter sebuah bangsa itu membutuhkan waktu tidak sebentar. 

Bahkan ada yang berpendapat bahwa untuk membangun sebuah budaya itu membutuhkan waktu  tidak kurang dari tujuh hingga delapan tahun. Akan menjadi sebuah hal yang sia-sia setiap bantuan finansial yang diberikan pemerintah apabila tidak disertai adanya karakter yang hebat dalam mengelola  sumber daya tersebut. Pada akhirnya, PKH adalah cara yang tepat menuju transformasi keluarga harapan Indonesia.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun