Mohon tunggu...
Agil Permonojati
Agil Permonojati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata, Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sport Mega Event: Menilik Sustainability MotoGP Mandalika

28 April 2022   10:37 Diperbarui: 28 April 2022   18:40 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah mendengar nama Mandalika? atau mendengar legenda Putri mandalika?

Ada sebuah legenda atau cerita rakyat terkenal di Mandalika, yaitu legenda Putri Mandalika yang jadi asal-usul nama daerah tersebut. Dirinya merupakan seorang putri cantik dari tokoh suku Sasak terkemuka dan pesonanya menghipnotis semua lelaki, bahkan hingga luar Lombok. Mandalika merupakan sebuah daerah yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini memiliki keindahan yang alami. Mandalika dikenal dengan wisata pantai dan laut yang cantik karena wilayahya berada tepat menghadap ke Samudera Hindia. Selain terkenal dengan wisata pantainya, Mandalika juga memiliki kekayaan buaya, kesenian dan situs-situs wisata bertaraf internasional. 

Nah, belum lama ini terdapat satu rangkaian acara besar yang diadakan di Mandalika. Tidak tanggung-tanggung, acara tersebut bertaraf mega event. Event tersebut yaitu MotoGP.

Sport Mega-Event dapat dikatakan selalu membawa dampak positif terhadap hosting city dalam berbagai aspek, salah satunya dalam bidang pariwisata. Menelisik ulang event berskala internasional, MotoGP Mandalika 2022 yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu, membawa boosting perubahan yang besar bagi host city dan communities ke arah peningkatan ekonomi lokal dan benefit branding citra daerah. Branding secara besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah, nampaknya menghasilkan output yang diharapkan. 

Sebelum dicanangkannya pembangunan dan pengembangan Circuit Mandalika, Mandalika yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa tenggara Barat, merupakan daerah tertinggal yang berstatus KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), dan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014, Mandalika ditetapkan menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata. Kemudian PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) menawarkan pembangunan konsep pariwisata yang sustainable dengan berorientasi pada konservasi nilai dan kualitas lingkungan hidup masyarakat lokal. Mari kita lihat apakah Sirkuit Mandalika sejalan dengan blueprint pengembangan sustainable tourism di Mandalika. 

Sebagai daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP), segala jenis penambahan infrastruktur dan fasilitas penunjang di kawasan Mandalika diharuskan memiliki sistem pembangunan yang ramah lingkungan. Hal ini nampaknya juga diterapkan oleh pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika (Mandalika International Street Circuit) dengan memperhatikan aspek sanitasi yang ada pada venue. Pengembangan ini didasarkan sistem sanitary landfill yang berfungsi untuk mengurangi polutan pada kawasan resapan air, sehingga hal ini meminimalisir terjadinya kerusakan pada geofisik tanah, udara dan kualitas air di area venue dan destinasi wisata. Selain itu, pembangunan jalan Bypass BIL-Sirkuit Mandalika juga menerapkan Green Building Concept guna menerapkan pembangunan yang sustain. 

Apabila kita melihat lebih lanjut, pasca MotoGP Mandalika dilaksanakan, kunjungan wisatawan ke Mandalika semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kunjungan pantai dan permintaan akomodasi wisata di Mandalika usai MotoGP dilaksanakan. Selain itu, Pemerintah Pusat semakin menaruh perhatian lebih terhadap mandalika dengan KemeDes yang mengembangkan 4 Kabupaten di Kawasan Destinasi Super Prioritas untuk menunjang kawasan tersebut. Hasilnya, terjadi pengembangan di daerah tertinggal dan transmigrasi. Meningkatnya Ekonomi masyarakat lokal setelah digelarnya MotoGP Mandalika 2022 secara tidak langsung membantu masyarakat lokal guna memperbaiki kualitas hidup mereka. 

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa MotoGP Mandalika memiliki sustainability yang dapat dirasakan dan dilihat wujudnya secara langsung dan tidak langsung. Meskipun tidak sepenuhnya Mega Event membawa dampak positif, namun setidaknya event ini membawa perubahan bagi Host City dan diharapkan bahwa dengan adanya Sirkuit Mandalika akan memberikan dampak sustainable bagi kawasan Mandalika itu sendiri.

Sources:

Schnitzer, Martin; Winner, Hannes; Tappeiner, Gottfried (2020). Overtourism and support for sports mega-events. Annals of Tourism Research, 103065–. doi:10.1016/j.annals.2020.103065 

David Weaver; Brent D. Moyle; Char-lee McLennan; (2021). A core/periphery perspective on mega-event sustainability: Dystopic and utopic scenarios. Tourism Management, –. doi:10.1016/j.tourman.2021.104340 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun