Mohon tunggu...
Agung Darmawan
Agung Darmawan Mohon Tunggu... Honorer. Seniman -

Sederhana. Blog: blogagungoke.blogspot.co.id | Twitter: @AGGDoke | Facebook: Agung Darmawan (fb_darmawanagung@yahoo.co.id) | Instagram: agungdarmawanoke

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Opini Cerdas Guru Anak

11 Juli 2018   12:16 Diperbarui: 11 Juli 2018   12:18 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi guru mungkin adalah cita-cita yang besar karena nilainya di mata masyarakat dan Tuhan yang sangat baik karena ia adalah bentuk pengabdian seorang manusia yang bisa membuat manusia lain menjadi berkembang dan maju. Pengabdian itu sangat berharga mungkin tidak bisa ternilai oleh uang semata, melainkan ada bentuk yang lebih besar dari uang yakni kalau dalam sisi Tuhan ada pahala dan dalam sisi manusia ada timbal budi yang sangat besar yakni mungkin hutang nyawa.  

Menjadi seorang guru pun sangat besar manfaatnya buat manusia selain timbal baliknya yang besar juga. Menjadi guru bermanfaat menjadikan orang lebih dewasa, dan lebih memasyarakat dan lebih ingin tahu dan karena itu ia mendalami Ilmu. Menjadi guru juga membuat ia lebih bijaksana dan lebih cerdas dalam mengenali dirinya dan orang lain. Oleh karena itu di sini saya ingin mengedepankan suatu opini yang penting yang bisa jadi suatu saat bisa diilmiahkan yakni Guru Anak.

Masa anak-anak adalah masa yang penting dalam pembentukan jati diri manusia. Jika anak-anak itu dididik secara baik maka ia akan menjadi manusia yang baik bagi dirinya sendiri, keluarganya dan masyarakatnya (itu juga tergantung takdir Tuhan). Namun kalau dididik secara buruk maka anak itu akan menjadi penjahat, atau kalau ia ditakdirkan baik oleh Tuhan ia akan menjadi baik namun peluang itu ghaib maksudnya belum kita ketahui (hanya Tuhan yang tahu). 

Namun yang pasti apabila seorang anak dididik secara baik maka anak itu kemungkinan besar akan lebih mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dan apabila seorang anak itu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk akan lebih memudahkan anak itu untuk hidupnya jadi lebih baik ke depannya buat dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Di sini saya akan menuliskan opini menjadi Guru Anak dan tata caranya agar menjadi Guru Anak itu berhasil dan berakibat baik buat si anak dan sekitarnya di hari depan.

Mengapa menjadi guru? Karena menjadi guru itu adalah bertanggung jawab dan dewasa. Menjadikan anak seorang guru berarti mendidik sedini mungkin seorang anak menjadi dewasa dan bertanggung jawab. Selain itu apabila seorang anak menjadi guru maka ia akan menjadi seorang yang haus ilmu, rendah hati, dan senang belajar dan memungkinkan anak itu menjadi pandai.

Bagaimana menjadikan seorang Guru Anak? Ada persiapannya. Pertama harus ada orang dewasa yang membimbingnya. Orang dewasa itu harus memiliki kelengkapan yang memungkinkan seorang anak menjadi Guru Anak. Misalkan jika seorang akan menjadikan seorang anak menjadi guru anak untuk menjadikan anak itu guru pelajaran warna, maka orang dewasa itu harus mempersiapkan berbagai hal misal kertas warna atau papapn tulis putih. 

Seorang dewasa itu harus membimbing seorang anak yang sudah mengetahui warna untuk mengajarkan warna teman-teman anak itu. Misal anak bernama Budi telah mengetahui 5 warna maka Budi akan disiapkan warna yang ia ketahui misal merah, putih, kuning, hijau dan biru. Maka setelah itu Budi akan mengajarkan Budi warna-warna ke teman-temannya. 

Oleh karena itu maka Budi harus diajarkan cara komunikasi oleh orang dewasa ini ke teman-temannya misal cara memperkenalkan diri dan bagaimana Budi mengenali sebuah warna, semisal warna biru seperti warna sepatu dsb. Selain itu orang dewasa itu harus memperhatikan kelebihan dan kekurangan anak atau menyusaikan diri dengan kepribadian anak itu dalam menjadikannya guru anak. 

Misalkan Budi pemalu kekurangannya maka guru itu harus menyemangati Budi misal dengan dorongan emosi yang baik dan juga menghasilkan sesuatu yang baik bagi diri Budi. Kegiatan ini harus ada pengawasan dari orang yang lebih tua, orang tua dan keluarganya, dan harus berkelanjutan, maksudnya harus memiliki arah dan tujuan.

Semoga opini cerdas ini akan menjadikan seorang anak nantinya lebih dewasa, bijaksana, haus ilmu dan rendah hati. Hal itu memungkinkan peradaban dunia yang lebih maju atas ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun