Mohon tunggu...
Ageng Yudhapratama
Ageng Yudhapratama Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran profesional

Seorang manusia yang sering sambat mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Anonim

7 September 2020   20:39 Diperbarui: 7 September 2020   20:33 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi praktek demokrasi melalui pemilu langsung (Foto: faktajabar.co.id) 

Era demokrasi anonim ini semakin kentara semenjak media sosial dimanfaatkan secara masif sebagai alat kontestasi politik identitas di pemilu 2014 dan 2019.

Namun demikian, kita perlu bersyukur karena betapa pun berisiknya demokrasi di era media sosial, negara ini masih dijauhkan dari perang saudara. Semakin hari, bangsa kita makin belajar untuk bisa memilah secara mandiri mana informasi benar dan mana informasi post-truth. 

Setiap ada satu hoax baru terkait satu isu mulai berseliweran di media sosial kini sudah langsung disambut oleh banyaknya counter-hoax untuk menetralisir hoax dengan pernyataan klarifikasi atau narasi tandingan. 

Mulai lahir juga gerakan-gerakan swadaya di grup WhatsApp untuk menyetop persebaran informasi yang kebenarannya masih diragukan atau informasi yang dianggap hanya memancing kegaduhan. 

Kepolisian saat ini juga telah memiliki unit cyber crime untuk bisa mengawasi lalu-lalang ujaran kebencian di jagad media sosial. Dengan kata lain bangsa ini memang tengah mengalami masa-masa berat akan tetapi sudah berjalan ke arah yang benar.

Normalnya dalam waktu sekitar empat tahun lagi atau jelang penyelengaraan pemilu langsung yang kelima bangsa ini akan menapaki usia matangnya dalam praktek berdemokrasi. Tentu saja dengan catatan bahwa kita tetap bisa melalui masa-masa transisi ini dengan penuh kedewasaan. 

Perlu ada kesadaran dan gerak bersama dari seluruh elemen bangsa Indonesia untuk berani mengupayakan sebuah iklim demokrasi yang konstruktif, alih-alih membiarkan iklim demokrasi anonim yang berisik ini bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun