Mohon tunggu...
Agatha Wahyu A
Agatha Wahyu A Mohon Tunggu... Penulis - guru TK

selalu berproses dengan cerdas diselingi kulineran dan hiburan korea

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Jadi Relawan Ngajar di Thailand Saat Memasuki Pandemi

22 Februari 2021   21:45 Diperbarui: 23 Februari 2021   14:49 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

18 Desember 2019 adalah hari awal saya melangkahkan kaki ke negeri orang. Perasaan khawatir, takut, penasaran dan senang bercampur aduk menjadi satu. 

Saya mengikuti program AIESEC Sawasdee Thailand 36 yang diadakan oleh UPN Yogyakarta dan Bangkok University. Saya sudah menyiapkan semua keperluan mulai bulan september 2019. 

Terkesan dadakan namun nyatanya saya bisa mengikuti program ini. Sebelum menuju sekolah yang sudah dipilihkan panitia, kami para volunteer mendapat pengenalan singkat mengenai budaya Thailand selama 3 hari. 

Pemilihan sekolah dan partner mengajarpun ditentukan oleh Panitia AIESEC Bangkok University, jadi acak ya. kebetulan saya berpasangan dengan gadis pusat perhatian semua panitia dan peserta. 

Namanya Monique, anak Hubungan Internasional President University. Karena setanah air, kami jarang menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi haha.

jalan jalan di Nakhon Nayok-dokumentasi pribadi
jalan jalan di Nakhon Nayok-dokumentasi pribadi

Kami langsung saja akrab dan memulai projek relawan kami. Berbeda dengan saya, Monique orangnya sangat supel sehingga cepat berbaur dengan guru maupun anak anak didiknya. Tak mau tertinggal dong, saya juga berusaha untuk berbaur di Chum Chon Wat Huay Ruam school. 

Kata guru guru yang ada di sekolah, kami adalah relawan kedua yang ada di sekolah tersebut. Nilai plusnya adalah kami sangat suka tersenyum dan berbicara walaupun bahasa saya dan guru guru sana berbeda jauh. Sering kali kami menggunakan bahasa tubuh dan terjemahan agar mengerti satu sama lain. 

Karena sifat kami yang mudah bergaul, kami mendapatkan banyak hal hal positif dari guru guru yang ada di sini. Awalnya kami terkejut, saat dijelaskan bahwa kami berdua akan tidur di sekolah tanpa ada penjaga sekolah. 

Bayangkan saja dua anak gadis berda di sekolah sendirian dengan posisi sekolah yang berada di tengah tengah sawah dan kuil. Apalagi kami merasa asing dan baru di negara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun