Mohon tunggu...
Agatha Carolina
Agatha Carolina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Pembelajaran Daring

1 Agustus 2021   23:24 Diperbarui: 1 Agustus 2021   23:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan dasar terbentuknya kualitas suatu negara. Mengapa demikian? Dikarenakan pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu proses yang memegang peranan sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

Apabila suatu negara menyediakan pendidikan dengan kualitas yang bagus, layak, memadai dan merata bagi seluruh warganya, maka sdm yang terbentuk pun nantinya akan memiliki kinerja yang berkualitas pula. Individu-individu inilah nantinya yang akan menentukan bagaimana suatu negara akan berkembang.

Dengan pendidikan, seorang anak diyakini dapat menjadi manusia yang seutuhnya yang memiliki harkat dan martabat . Maka dari itu, menurut saya pendidikan merupakan salah satu dasar yang kuat bagi suatu negara untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di seluruh dunia, dan merupakan bidang yang harus terus ditingkatkan dan disediakan secara layak bagi seluruh warga. 

Banyak negara-negara yang sadar akan pentingnya pendidikan dan telah mengutamakan hal tersebut di negaranya. Begitu pun di Indonesia saat ini sedang mengupayakan peningkatan dalam sektor pendidikan. 

Menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah pun berusaha mengembangkan pula kualitas Pendidikan demi terwujudnya hal tersebut dengan cara mengadakan pengembangan dan perbaikan kurikulum, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Namun di saat ini, dengan hadirnya pandemi cukup menghambat banyak sektor, khususnya sektor pendidikan. Pembelajaran tidak lagi dapat dilaksanakan secara luring. Hal ini mengakibatkan banyak sekali hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran secara daring. 

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, bagi siswa/i yang tidak memiliki handphone tentunya menjadi kendala yang besar. 

Beberapa orangtua siswa terpaksa harus mengeluarkan biaya kembali untuk membeli handphone yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Adapula beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran bersama.

Tidak hanya itu, dengan pembelajaran daring ini siswa/i dan guru pun tentunya bergantung dan selalu membutuhkan kuota. Kuota yang dibutuhkan pun kerap kali tidak sedikit. 

Kebutuhan akan kuota kian melonjak dan anggaran orangtua pun semakin bertambah dikala masa pandemi yang serba kesulitan ini. 

Tentunya hal ini pun menjadi permasalahan yang serius bagi siswa, pembagian waktu belajar yang semakin berantakan dan bagaimana kuota yang mereka miliki selalu tercukupi agar dapat selalu mengikuti proses belajar mengajar, sedangkan orangtua mereka yang terbilang memiliki penghasilan pas-pasan harus menambah anggaran keperluan mereka. Hingga akhirnya hal seperti ini cukup menjadi beban bagi orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Selain itu pembelajaran daring yang tidak bisa lepas dari jaringan internet ini tentunya menjadi salah satu kendala yang sangat sulit dihadapi oleh siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Sulit sekali untuk mendapatkan jaringan dan benar-benar harus mencari tempat yang agak terjangkau sinyal.

Mengutip dari laporan pengamatan pada laman fkipumkendari.ac.id, saat dilaksanakan tanya jawab terhadap beberapa orang subjek, hasilnya dari ke 5 responden menyatakan bahwa pembelajaran luring dirasa lebih efektif. 

Mereka merasakan bahwa semenjak pembelajaran daring ini berlangsung justru intensitas tugas yang diberikan semakin banyak, sedangkan pemberian materi oleh guru jarang dilakukan dan biasanya hanya berupa video-video berdurasi pendek. 

Selain itu akses bertanya juga tidak seluas pada saat pembelajaran luring, baik bertanya terhadap guru maupun teman. Beberapa guru di sekolah pun mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran tatap muka langsung, karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung, sehingga materi yang diterima murid dapat lebih jelas tersampaikan. 

Materi yang disampaikan secara daring pun belum tentu bisa dipahami semua siswa, ditambah lagi situasi rumah murid yang kerap kali kurang mendukung dalm proses pembelajaran, serta target kutikulum pun tidak tercapai dengan baik sehingga terpaksa beberapa materi harus dihilangkan.

Dalam menghadapi situasi ini, para siswa maupun para pengajar dituntut untuk lebih ekstra dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Siswa harus berkorban lebih banyak waktu untuk memahami materi yang disampaikan, belajar lebih ekstra serta membagi waktu dengan baik demi tugas yang diberikan lebih banyak  daripada biasanya. 

Selain itu guru pun harus lebih ekstra dalam mempelajari penggunaan teknologi masa kini agar pembelajaran dapat tersampaikan kepada murid dengan baik. Tak hanya itu, orangtua pun terutama orangtua dari siswa/i sekolah dasar harus lebih ekstra menjelaskan pembelajaran sekolah kepada anak dan mengawasi proses belajar anak di rumah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun