Mohon tunggu...
aga kurniachoirunsyah
aga kurniachoirunsyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa aktif

Mahasiswa fisip universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan public relations

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dalam Sepertiga Malam

12 November 2019   11:21 Diperbarui: 12 November 2019   11:23 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kontributor : Aga Kurnia Choirunsyah (FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta) 

Satu hari penuh melakukan aktivitas atau menjalankan urusan duniawi, dan terbenamnya matahari di waktu petang. Mengingatkan kita selepas bertemu malam, bahwa tibanya waktu untuk beristirahat, bukan hanya sekedar memejamkan mata dan melepas lelah, tapi juga menyempatkan waktu khusus untuk bercengkrama dengan Sang Pencipta dalam sepertiga malam.

 Terlebih dahulu di wajibkan untuk membaringkan badan (tidur) "Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a kepada Allah SWT berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah SWT akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.

" (HR. Muslim no. 757). Waktu malam dihitung dari tenggelamnya matahari (waktu Maghrib) hingga terbit fajar Shubuh. Jika waktu Maghrib kira-kira pukul 18.00 dan waktu Shubuh pukul 04.00, berarti waktu malam ada sekitar 10 jam. Pertengahan malam berarti jam 23.00 malam. Sedangkan sepertiga malam terakhir kira-kira jam 01.00 dini hari.

 Ada pun baiknya sebelum mengerjakan amalan seperti melaksanakan sholat Tahajud, terlebih dahulu kita harus membuat keistimewaan sebelum menunaikan ibadahnya, agar diri kita termotivasi dan motivasi tersebut tertanam dalam diri kita untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Apakah bisa anda menunaikan sholat di sepertiga malam ? harus bisa. Waktu terus berjalan, dan dalam hidup ini tidak melulu tentang duniawi, kapan menyediakan waktu untuk mengurus bekal di akhirat? Mungkin kita bisa detail merencanakan seluruh aktifitas kita dalam satu hari penuh, misal berangkat ke kantor harus jam 07.00 karena kalau lebih dari itu bisa terkena macet di jalan, makan siang harus tepat karena punya magh yang tidak bisa di toleransi keterlamabatan waktu makannya, lalu apa lagi hal detail lainnya ? hanya untuk mengatur waktu khusus bertemu Allah dengan memanjatkan do'a yang disertai rasa syukur karena telah diberi begitu banyak nikmat dalam hiduo ini saja masa tidak bisa. Ini adalah teguran tidak hanya untuk para pembaca, melainkan saya sebagai penulis pribadi. Banyak waktu terbuang hanya untuk sekedar bercengkrama dengan orang-orang, tapi tidak dengan diri sendiri dan Sang Pencipta diri ini.

"perbaiki hubungan kita dengan Allah SWT, bahwa kalau hubungan kita semakin baik dengan Allah SWT, hidup kita makin mudah" dikutip dari kajian Ustad Hanan Attaki. Karena Allah SWT menunggu kita di waktu sepertiga malam. Allah itu dekat, lebih dekat dari urat nadi yang ada di dalam tubuh kita, maka dari itu semoga kita semua selalu mempunyai niat dan semangat untuk melaksanakan setiap ibadah yang telah ditentukan. Cobalah meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan Allah SWT dan diri sendiri dalam sepertiga malamu.

Nama penulis : aga Kurnia khoirunsyah  (2016140194)
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun