Mohon tunggu...
Agatha Duhita
Agatha Duhita Mohon Tunggu... Freelancer - Nobody can teach me who i am

Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa Kabar Jurnalisme Masa Depan?

17 September 2018   03:21 Diperbarui: 17 September 2018   10:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa lalu

Kehidupan tidak pernah lepas dari pengalaman, saat ini, dan masa depan. Pengalaman baik atau buruk akan menjadi suatu pelajaran atau bekal dikemudian hari. Begitu pula kaitannya dengan peran jurnalistik yang hadir menemani masyarakat. 

Dimulai dengan kebutuhan informasi sehari-hari lalu ditemukan berbagai alat, mekanisme, platform, dan lain sebagainya untuk membuat suatu berita agar masyarakat dapat menikmatinya.

Sekitar abad 20an, cara mengumpulkan berita masih sangat tersutruktur dengan adanya pembagian divisi yang jelas untuk setiap atau sekelompok orangnya. Ada reporter, editor, teknisi, fotografer, penulis, dan masih banyak lagi. Setiap divisi memerlukan orang yang berkompeten dibidangnya. Begitu pula dengan cara melaporkan informasi, memerlukan mekanisme kerja yang bertahap dari setiap divisi agar dapat membuat suatu berita.

Jurnalis mendapatkan informasi untuk sebuah berita berasal dari sumber yang jelas dan terpercaya melalui jaringannya. Selain itu, jurnalis juga harus kritis dan mendalam, serta memiliki fungsi watchdog atau anjing penjaga, sebagai pengawasan terhadap kinerja pemeritahan dalam hal sosial, ekonomi, dan politik.

Setelah berita jadi, masyarakat dapat menikmati melalui banyak platform seperti televisi, koran, radio, dan majalah. Peran masyarakat sebagai khalayak yang menerima informasi bersifat pasif, seperti halnya dengan teori jarum suntik. Khalayak hanya menerima saja segala informasi tersebut, tanpa mepertanyakan kembali.

Saat ini

Berbeda dengan tipe khalayak di masa lalu yang cenderung pasif dalam menerima segala sesuatu informasi. Saat ini khalayak lebih aktif untuk memberikan umpan balik kepada pemberi sumber berita, seperti komentar, kritik, saran melalui aplikasi atau nomor yang tersedia, atau bahkan mengirim surat dan langsung mendatangi alamat kantor berita. Sifat watchdog bukan hanya lagi dimiliki oleh jurnalis tapi juga khalayak yang mulai memantau berita yang disampaikan.

Peran jurnalis juga mulai dimiliki oleh khalayak, mereka dapat melaporkan informasi secara cepat dan langsung mengenai kejadian apa yang ada di sekitarnya dengan mengunggah ke media sosial. Mekanisme jurnalis dalam mengumpulkan informasi juga mulai berbeda, dengan cara memantau  perkembangan berita melalui website atau secara mengelompok untuk bertukar informasi, karena sumber informasi bisa didapatkan dari manapun.

Masa depan?

Semakin belajar melalui proses dari tahun ke tahun, semakin banyak lagi menghasilkan sesuatu yang baru. Ahli melihat bahwa jurnalisme masa depan sudah hampir tidak terstruktur lagi, karena semua orang dapat membuat dan mengkonsumsi berita itu sediri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun