Mohon tunggu...
Arlow Emmanuel Hergara
Arlow Emmanuel Hergara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMA Kolese Kanisius

Saya jeruk lebih keren

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Perkembangan AI Art dan Hubungannya dengan Batik di Indonesia

28 Februari 2023   14:29 Diperbarui: 28 Februari 2023   15:24 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun pada sisi lain, AI Art juga membuat para pelukis dengan keterampilannya yang dilatih secara tekun menjadi kurang dihargai. Banyak pelukis merasa tidak adil bila seseorang dapat membuat lukisan hanya dengan memasukkan input dalam mesin dan memanggil dirinya seorang pelukis tanpa mempelajari cara melukis yang benar. Alasan lain pelukis mengatakan AI Art tidak adil adalah karena seringkali dataset yang digunakan untuk melatih AI tersebut menggunakan lukisan dari pelukis yang sebenarnya tidak diperbolehkan untuk dipakai.

Kedua hal itu menimbulkan berbagai masalah mengenai AI Art yang berkaitan dengan hak cipta lukisan yang dihasilkannya. Tidak berhenti di situ, AI Art juga mengancam pekerjaan para pelukis yang terpaksa bertanding dengan mesin yang sangat cepat. Terdapat juga dampak-dampak lain dari perkembangannya AI Art yang masih belum terlihat karena umurnya yang cukup muda.

Kejadian yang sebenarnya tidak asing bagi Indonesia

Situasi dunia sekarang dengan AI Art dapat dikatakan sebagai sebuah cermin yang memperlihatkan kepada kita situasi kebudayaan negara sendiri, yaitu seni batik. Pola-pola perkembangan AI Art sangat mirip dengan pola perkembangan batik cap yang hampir menghilangkan batik tulis sejak industrialisasi.

Munculnya sebuah teknologi baru membuat produksi seni tertentu lebih murah, cepat, dan mudah. Teknologi tersebut berkompetisi dengan para seniman dan mengancam menggantikan mereka secara keseluruhan.

Bagi para pelukis, mereka masih berjuang untuk mempertahankan posisinya dan mata pencahariannya. Sayangnya, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk seni batik di Indonesia.

Seni batik di Indonesia sedang terancam punah. Perlahan demi perlahan, jumlah masyarakat yang tertarik dengan membatik terus berkurang dan banyak pemudi-pemuda sekarang memilih untuk tidak meneruskan kebudayaan membatik. Pekerjaan sebagai seorang pembatik dianggap sebagai pekerjaan yang rendah dan tidak pantas dilakukan.

Batik sendiri juga sudah tidak mendapat penghargaan yang sama dengan apa yang didapatkannya bertahun-tahun yang lalu. Batik hanya menjadi salah satu jenis pakaian di antara beragam jenis pakaian lain tanpa keistimewaan tertentu. Walaupun banyak orang sekarang masih memakai batik, seni batik sendiri sudah kehilangan maknanya.

Memperjuangkan masa depan seni

Melihat perkembangan AI Art dan juga seni batik di Indonesia membawa kita pada kesimpulan bahwa seni akan selalu mengalami tantangan dari perkembangan zaman. Perkembangan zaman beserta dengan perkembangan teknologi selalu membuat segala hal lebih murah dan mudah untuk didapatkan, termasuk dengan seni. Namun, perkembangan tersebut dilakukan dengan mengorbankan nilai-nilai intrinsik dalam seni yang membuat seni tersebut menarik.

Hanya para seniman yang dapat mempertahankan sebuah seni dengan semua nilai-nilainya. Maka, kita perlu mendukung seniman yang ada beserta karyanya untuk mempertahankan dan mewariskan seninya hingga ke masa depan. Lebih baik lagi, kita dapat mempelajari seni tersebut dan melestarikannya secara langsung dengan membuat karya sendiri. Apapun yang kita lakukan, kita harus selalu menghargai kesenian yang ada dalam dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun