Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enam "Lesehan" Raih Penghargaan

9 Juli 2012   05:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341809627404311605

[caption id="attachment_193226" align="aligncenter" width="610" caption="Enam pedagang lesehan pemenang Festival Malioboro 2012 berfoto usai pemberian penghargaan. (Afandi Sido)"][/caption] YOGYAKARTA - Enam warung "lesehan" meraih penghargaan setelah memenangi lomba sajian kuliner dalam rangka Festival Malioboro 2012. Disaksikan ratusan masyarakat, penghargaan atas keenam pemenang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Yogyakarta dalam acara puncak sekaligus penutupan, Minggu (8/7/2012) malam. Bertempat di plasa Monumen Serangan Umum 1 Maret kawasan Kilometer Nol, keenam perwakilan dari warung-warung lesehan pemenang naik ke panggung dan langsung disambut tepuk tangan oleh para penonton. Mereka adalah Lesehan Borobudur (juara 1), Pojok (juara 2), Citarasa (juara 3), Moroseneng (juara harapan 1), Moroasih (harapan 2), dan Handayani (harapan 3). Pemenang pertama berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Dalam sambutannya, juru bicara Dinas Pariwisata Yogyakarta Aloysius mengatakan, hasil lomba ini diharapkan bisa menjadi bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap para pedagang kaki lima yang beroperasi di sekitar daerah wisata dan turut memberikan pemasukan daerah. "Pelajaran bagi kita semua, agar memperbaiki penyajian makanan, kebersihan, biar pengunjung terlayani dengan baik," imbuhnya. Selain penghargaan layanan kuliner, pemerintah juga memberikan penghargaan untuk beberapa cabang lomba yang lain, seperti perkusi tingkat pelajar dan umum. Acara penutupan Festival Malioboro 2012 yang bertema "Sounds of Jogja" diramaikan juga dengan acara hiburan oleh beberapa komunitas seni lokal, di antaranya grup vokal Acapela Mataraman, Komunitas Suling Bambu Nusantara, dan diakhiri dengan pagelaran wayang "Wisanggeni Duto" oleh Ki Catur Benyek Kuncoro. Gelaran ini adalah bagian dari serangkaian festival wisata Yogyakarta yang digelar selama dua bulan sejak Mei. Sebelumnya, digelar pula beberapa acara berupa Festival Kesenian Yogyakarta, Jogja Japan Week, dan Jogja Fashion Week.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun