Mohon tunggu...
Afrisal planter
Afrisal planter Mohon Tunggu... Petani - kuli kebun

Seorang 'kuli kebun'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Konflik Sosial Selalu Ada di Industri Kelapa Sawit?

24 Januari 2021   22:07 Diperbarui: 24 Januari 2021   22:07 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor perkebunan di bakar massa

Sudah hampir 16 tahun menjadi planter atau pekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pernah bekerja di 8 provinsi di Indonesia, hal yang tersulit dalam pembangunan kebun adalah permasalahan sosial yang kompleks karena industri perkebunan kelapa sawit padat karya, memerlukan areal yang luas dan berhubungan dengan masyarakat pemilik lahan maupun masyarakat adat. Baru-baru ini saya mendapat info baik foto dan video dimana perusahaan tempat saya bekerja pada tahun 2020 kantor kebun di bakar massa yang info ya tidak terima ada oknum warga yang maling buah di bawa ke kantor polisi.

Dan salah satu alasan saya keluar atau resign kerja dari tempat tersebut di karenakan saat patroli kebun memergoki oknum masyarakat maling buah dan truk nya namun tiba-tiba muncul sekitar 20 orang membawa senjata mengeroyok dan memukul saya dan tim dan sempat bentrok fisk akhirnya kami melarikan diri untuk menyelamatkan jiwa dan sejak kejadian itu saya dan tim kebun selalu di intimidasi dan di ancam untuk di bunuh.

banyak cerita sejenis dari para planter atau staff-staff perkebunan yang mengalami konflik-konflik sosial, baik itu permasalahan tanah,pembagian hasil kerja atau tuntutan lainnya bahkan ada yang di sekap dan ada juga yang cacat fisik karena kena senjata tajam akibat konflik.

dokpri
dokpri

Namun dengan segala permasalahan sosial yang kompleks, saya pernah kerja hampir 5 tahun pada suatu perusahaan yang hampir tidak ada konflik sosial yang berat semua bisa di selesaikan secara baik. Ada beberapa hal sebenarnya yang saya perhatikan harus di jalankan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk meminimalisir permasalahan sosial :

1. Komitmen yang kuat untuk mensejahterakan masyarakat sekitar

Dalam menjalan awal pembangunan kebun harus di bangun komitmen yang kuat antara pemerintah setempata dan masyarakat sekitar perkebunan.

Masyarakat sekitar kebun sejak awal harus di libatkan untuk berkonstribusi dalam pembangunan awal kebun sehingga memperoleh manfaat secara ekonomi dan yang paling penting komitmen untuk membuatkan kebun plasma atau kemitraan minimal 20 % dari areal yang di buka agar masyarakat merasa bagian dari perusahaan dan pengelolaan kebun plasma dan kemitraan dibangun dengan secara transparan dan profesional.

2. Membangun komunikasi yang baik

Perusahaan harus mampu membangun komunikasi yang baik terutama terhadap tokoh -tokoh masyarakat, adat dan agama agar jika ada suatu  saat ada permasalahan para tokoh dapat menjadi penengah atau pemberi solusi karenakan masyarakat pada umumnya sangat patuh dan mau mendengar saran-saran dari tokoh masyarakat.

3. Ikut berperan dalam pembangunan fisik maupun nonfisik dengan pemerintah desa setempat.

Di setiap Musrembang ataupun perencanaan pembangunan desa seharusnya pihak perusahaan sudah ikut dalam musrembang sehingga dapat di bagi langsung setiap program yang akan di jalankan sehingga masing-masing program pembangunan dapat saling bekerjasama dan melengkapi.

4. Buat tim khusus untuk pembangunan infrastruktur jalan

Bagi masyarakat sekitar dengan adanya perusahaan maka akan terbuka akses jalan maka untuk merawat dan membuat ekonomi masyarakat berputar akses jalan merupakan urat nadi perekonomian, dengan adanya tim khusus perawatan jalan dan alat seperti greder,compact dan truk maka perawatan jalan dapat di lakukan dengan secara berkala dan teratur dan masyarakat sekitar kebun sangat memberi apresiasi terhadap perusahaan yang peduli terhadap infrastruktur jalan.

5. Edukasi terhadap masyarakat sekitar.

Selain pembangunan fisik masyarakat sekitar kebun juga harus di beri edukasi seperti sosialisasi bahaya narkoba, sosialisasi hidup sehat ,sosialisasi taat hukum dan program edukasi yang lain dengan bekerja sama dan melibatkan instansi terkait.

6. Kesehatan gratis kepada masyarakat.

Di setiap perusahaan perkebunan selalu ada fasilitas kesehatan yang hampir sama dengan klinik yang lengkap dengan tenaga kesehatan, perusahaan dapat mengalokasikan dana berobat gratis masyarakat untuk penyakit yang sifat ya ringan seperti demam, muntaber, dan lain nya dengan menunjukkan KTP setempat.

7. Memperkerjakan masyarakat sekitar dari jenjang pekerja sampai level staff

Untuk menghindari kecemburuan masyarakat sekitar harus di berikan kesempatan bekerja baik dari level pekerja dan staff, untuk pengangkatan staff dapat dilakukan dengan sistem training yang di ambil dari supervisi yang terbaik dari masyarakat sekitar karena budaya kebun belum mengakar pada pekerja masyarakat sehingga perlu di lakukan pelatihan, ideal staff  40% masyarakat sekitar dan 60% dari luar agar transfer ilmu dapat berjalan.

Keberhasilan perusahaan perkebunan dalam meminimalkan konflik sosial pada intinya melibatkan masyarakat dalam setiap lini dengan memberikan edukasi yang baik serta memberikan efek peningkatan ekonomi .

Salam planter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun