Mohon tunggu...
afri meldam
afri meldam Mohon Tunggu... Freelancer - penyuka jengkol, ikan segar, dan rempah

Lahir di sebuah desa kecil di pedalaman Sumatra. Menghabiskan masa kanak-kanak dengan mandi di sungai dan bermain lumpur di sawah. Mempunyai ikatan dengan ikan-ikan. Kini tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepotong Pagi di Banda Naira

8 November 2017   13:02 Diperbarui: 8 November 2017   13:44 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Salah satu hal yang pastinya akan sangat saya rindukan dari Banda Naira adalah suasananya di pagi hari.

Penginapan saya terletak persis di depan gunung Banda Api dan diapit oleh dua dermaga kecil. Dari arah Banda Api,pagi-pagi akan terdengar kicauan burung-burung,sementara di dermaga kesibukan mulai terlihat. Perahu motor merapat dari pulau-pulau tetangga mengangkut penumpang dengan tujuan masing-masing: bocah-bocah berseragam sekolah,ibu-ibu dengan tas belanjaan,atau para pedagang yang mencari peruntungan di Naira.

Tak lama berselang,kapal nelayan yang pulang melaut pun menambatkan tali di dermaga kecil itu. Tak hanya satu,tapi bisa dua atau tiga kapal sekaligus. Para pembeli yang sudah siap dengan kantong masing-masing berdesakkan, menunggu di semua sisi dermaga.

Lalu jual-beli pun berlangsung. Hiruk-pikuk khas kampung nelayan. Ikan-ikan segar satu persatu masuk ke dalam kantong plastik atau tas belanjaan,lalu berpindah tangan. Seorang yanh ditunjuk khusus dari para pelaut di masing-masing perahu bertugas memgumpulkan uang. Kantong kresek yang ia pegang tampak penuh oleh lembar-lembar rupiah.

Tak butuh waktu lama sampai ikan-ikan ludes terjual. Terlambat sedikit saja sudah bisa dipastikan Anda tidak akan kebagian.

Saya yang tak terbiasa dengan pemandangan "khas" seperti pun tergoda untuk ikut mencoba merasakan secara langsung pengalaman membeli ikan langsung dari nelayan yang pulang melaut. Lumayan buat dibakar nanti malam.

Dan Anda tahu harganya berapa? Lima ekor ikan yang menyerupai tuna kecil (saya lupa namanya)dijual hanya dengan harga Rp. 10.000 ( sepuluh ribu rupiah). Saya memang tak pernah membeli ikan di pasar-pasar di Jakarta ataupun di Padang,tapi saya yakin dengan uang Rp.10.000 Anda tidak akan bisa mendapatkan bahkan satu ekor ikan dengan jenis dan ukuran yang sama. Apalagi dengan tingkat kesegaran yang sangat terjamin

Tak lama setelah kesibukan di dermaga berakhir,dari rumah-rumah penduduk akan menguar aroma ikan bakar. Wuih,pagi seperti ini terasa begitu nikmat.

Anda punya waktu luang? Tak ada salahnya berkunjung ke Banda Naira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun