Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - Student of Master Degree - Diponegoro University

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kenapa Harus "Keminggris"?

9 Maret 2021   06:19 Diperbarui: 14 Maret 2021   01:33 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak hal yang menyertai setiap kata yang terangkai dalam setiap kalimat. Ada beragam tendensi yang melekat pada setiap teks, yang tentunya berhubungan dengan berbagai sudut pandang interpretasi kalimat.

Haha, rumit, ya?

Memang!

Bahasa memang rumit, jadi jangan tambah diperumit dengan penghakiman atas keberagaman dialek yang digunakan untuk melafalkan bahasa asing.

Tak apa jika tak mampu berbicara bahasa Inggris dengan aksen  British, itu hal yang lumrah karena kita bukan penutur sejati. Tapi, malulah jika kita merasa tidak bersalah saat tidak mengindahkan marwah bahasa sendiri, baik itu bahasa daerah, apalagi bahasa Indonesia.

Yuk, belajar bijak!

Hargai keberagaman dialek yang dilafalkan oleh orang-orang di sekitar kita saat berbicara dengan bahasa asing. Jika memang ada yang perlu dikoreksi, maka benahilah dengan sikap yang santun. Jangan asal menyudutkan dengan seolah-olah kalian paling ahli! Sebab, tidak ada yang kebenaran dan kesalahan mutlak dalam proses berbahasa.

Sekian, terima kasih!

Mari diskusi sehat, jika memang ada yang perlu didiskusikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun