Meski beberapa partai politik telah membentuk koalisi nasional, namun pilihan politik belum tentu akan selalu diikuti oleh para kader di akar rumput. Hal itu terbukti dari penelitian Charta Politika mengenai pilihan politik kader PKS di Jawa Tengah.
Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Tengah justru memilih Presiden Joko Widodo jika pemilu diselenggarakan saat ini.
Padahal, secara nasional PKS telah menyatakan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pilpres 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil survei di Jawa Tengah kepada 1.200 responden, 4,3 persennya adalah pemilih PKS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40,4 persen memilih Presiden Jokowi, sedangkan 23,1 persen memilih Prabowo.
Fenomena itu menegaskan bahwa koalisi partai secara nasional belum tentu memberikan efek keterpilihan yang sama terhadap sosok calon presiden di daerah.
Di sisi lain, kenyataan tersebut juga menunjukkan bahwa upaya pihak oposisi untuk menebar fitnah kepada Presiden Jokowi terkait isu PKI, keturunan China, anti-Islam, dan pengerahan massa melalui #2019GantiPresiden ternyata tidak mempengaruhi pilihan politik masyarakat.
Kini masyarakat sudah semakin cerdas dan mampu menilai kinerja Presiden Jokowi dengan obyektif. Mereka tak lagi terpengaruh oleh isu murahan yang disebarkan oleh pihak oposisi.
Di samping itu, hasil kerja nyata Presiden Jokowi melalui berbagai kemajuan di berbagai bidang telah dirasakan langsung oleh rakyat. Itulah yang memperkuat keyakinan rakyat untuk tetap memilih Presiden Jokowi di Pemilu mendatang.