Mohon tunggu...
Afnia Sundari
Afnia Sundari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka mendengarkan orang lain bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pojok Baca di Tengah Gempuran Digitalisasi

12 Desember 2022   01:27 Diperbarui: 12 Desember 2022   01:35 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini sangat jarang ditemui siswa yang memanfaatkan waktu luang istirahat untuk mampir ke perpustakaan hanya sekedar membaca buku. Mereka lebih asik dengan gawai mereka masing-masing. Masih banyaknya daerah di Indonesia yang masih memiliki tingkat minat baca yang rendah sehingga pemahaman mereka mengenai literasi juga rendah. Kegiatan membaca tidak bisa dijauhkan dari literasi. Walaupun arti literasi sekarang ini maknanya lebih luas bukan hanya fokus pada membaca saja. Krisis membaca tetap menjadi sorotan pada siswa yang  tak terelakan di tengah gempuran teknologi.

Hal tersebut yang melatarbelakangi kami sebagai guru mapel Bahasa Indonesia menjadi prihatin. Salah satu upaya yang dapat diselenggarakan dalam meningkatkan kemampuan literasi adalah dengan membaca buku. Akan tetapi, saat ini kegiatan membaca tampaknya masih belum menjadi suatu kebiasaan bagi siswa. Permasalahan krisis membaca pada siswa membuat kami terinspirasi untuk membuat ruang kelas mempunyai pojok baca.

Pojok Baca menjadi salah satu ujung tobak untuk menumbuhkan minat baca dikalangan siswa. Selain itu juga dapat mendukung program gerakan literasi disekolah. Pembuatan pojok baca sendiri melibatkan para siswa agar mereka merasa memiliki tempat tersebut jadi ada tanggung jawab untuk menjaga. Setiap kelas diberi kesempatan untuk membuat pojok baca dengan kreasi mereka masing-masing. Kelas yang dirasa membuat pojok baca dengan kreatif mendapatkan reward berupa buku.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kenapa buku? Lagi-lagi reward pun berupa buku. Hal ini untuk menambah koleksi di pojok baca kelas jadi anak penasaran dengan buku koleksi baru di kelas mereka. Dengan upaya ini anak tidak perlu ke perpustakaan hanya untuk membaca buku. Inilah salah satu cara menumbuhkan daya baca siswa walapun belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan di tengah gempuran digitalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun