Untuk optimalisasi dalam meningkatkan etika literasi digital terdapat 4 kelas yang telah dilaksanakan. Ke-4 kelas ini membahas materi yang berbeda dalam meningkatkan etika literasi siswa SMP. Ke-4 kelas ini focus pada penyampaian materi tentang bagaimana etika literasi digital. Pengenalan tentang lingkup literasi digital serta apa perubahan yang terjadi sejak dimulainya pelajaran luring. Selain itu hal ini setiap pertemuan ditekankan bagaimana meningkatkan etika yang dimiliki siswa SMP dalam literasi digital.
Dengan diadakannya ke-4 kelas ini diharapkan siswa SMP untuk memiliki etika dalam bermedia social. Dengan berkembangnya teknologi saat ini dapat dikatakan permasalah etika digital di kalangan remaja menjadi masalah yang lumayan penting. Dengan mengajarkan etika digital kemampuan siswa dalam memanfaatkan media sosia menjadi lebih bermanfaat lagi dan memperbaiki etika yang dimiliki dalam menggunakan media social.
Bagaimana dalam sebuah kata-kata atau kalimat dapat menyinggung seseorang melalui media social. Menjelaskan kepada siswa betapa pentingnya privasi seseorang di media social.Â
Dengan menanamkan etika literasi digital di kalangan siswa, hal ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan etika siswa dalam penggunaan media social.Â
Pada masa ini penggunaan media social sangat diperlukan, dengan dibutuhkannya media social sangat perlu juga meningkatkan etika dalam menggunakan media social.
Penyampaian materi dilakukan untuk membentuk karakter serta menyampaikan informasi appa saja yang tidak boleh dilakukan dalam menggunakan sosail media saat literasi digital masih diterapkan.Â
Salah satunya adalah penyampaian materi tentang plagiarisme. Berlangsungnya pelajaran secara daring menyebabakan siswa mencari jawaban yang mudah dalam menyelesaikan tugas dari guru. Cara yang paling mudah dengan mengakses internet dan mengcopy  jawaban yang ada di internet.Â
Hal ini sudah termasuk dalam pelanggaran etika literasi digital. Dengan banyaknya siswa melakukan pelangarran dengan plegiarisme menyebabkan siswa menjadi malas dalam membeca buku plejaran dan kurangnya kreativitas siswa. Dalam salah satu pertemuan yang dilakukan menyebutkkan tentang bahaya plagiarism dikalangan siswa.