Mohon tunggu...
Afipa Khoerunnisa
Afipa Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - belajarlah!

berlomba-lomba dalam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar-1: Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Tetap Menyenangkan di Masa Pandemi Covid-19

28 September 2021   14:18 Diperbarui: 28 September 2021   14:21 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal mula dimunculkannya atas tujuan untuk mahasiswa yang saat ini belajar di Perguruan Tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner). Kebijakan Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Program kampus mengajar 1 dilaksanakan pada bulan Maret-Juni. Program tersebut memiliki acuan yang harus dicapai agar Pendidikan di Indonesia ini maju dan tidak terabaikan. Afipa Khoerunnisa  yang berasal dari Bandung dengan perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia dan 6 yang dari berbagai perguruan tinggi lainnya dengan asal daerah  yang berbeda pula melaksanakan Kampus Mengajar-1 yang ditempatkan di SDN 2 Dano Kp. Patrol Kec. Leles, kab. Garut Jawa Barat ini penuh kebahagiaan, pengalaman dan juga perjuangan.

Program Kampus mengajar-1 ini difokuskan pengajaran di Sekolah dasar yang berada dalam daerah 3T. yang dimana mereka kesulitan dalam Pendidikan sesuai dengan target yang harus dicapai. Target kampus mengajar ini diantaranya pencapaian yang telah kita laksanakan yaitu mengajar, adaptasi teknologi, penyelesaian administrasi sekolah guru dan kegiatan lainnya yang membuat siswa menjadi tidak bosan dalam pembelajaran.

Dokpri
Dokpri

Pembelajaran di SDN 2 dano ini kala itu dilakukan secara luring yang dimana siswa belajar di rumah gurunya masing masing sesuai jadwal persesi yang telah dibagikan. Di SDN 2 Dano sendiri pembelajaran dilakukan 3 sesi. Persesinya terdiri dari 6-9 siswa. Namun, dikarenakan mahasiswa bukan asli orang Garut, sehingga siswa dipindahkan belajarnya di sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan secara bergiliran agar tidak terjadinya kerumunan di lingkungan sekolah. Dan guru tetap memperhatikan protocol kesehatan siswa ketika belajar di kelas. 

System pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa KM-1 ini yang berkolaborasi Bersama guru pamong dengan mengadakan pembelajaran menyenangkan yang sebelumnya belum pernah terlaksana di SDN 2 Dano ini seperti pembelajaran yang dilakukan menggunakan beberapa aplikasi untuk kegiatan membaca siswa dan masih banyak lainnya.

Ketika mengajar Pelaksanaan program mengajar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya para siswa-siswi sangat antusias mengikuti pembelajaran meskipun dibuat bekelompok karena untuk menghindari kerumunan, namun hal tersebut tidak menurunkan semangat mereka untuk belajar ini berdampak kepada saya dan teman-taman yang juga semakin semangat dalam membantu guru mengajar para siswa-siswi.

Pada pelaksanaan dalam membantu administrasi teknologi baik untuk sekolah, guru maupun siswa terlaksana. Dalam membantu adaptasi teknologi bagi siswa dalam rencana menerapkan program aplikasi MARBEL (Mari Belajar Membaca) bagi siswa kelas rendah yang belum bisa membaca.

 Pelaksanaan program membantu adminitrasi di sekolah dimulai dengan mendata setiap sisiwa mulai dari berat badan, tinggi badan, umur dan yang lainya setelah itu Afipa dan teman-teman merekap semua data yang sudah dikumpulkan dan disetorkan kepada guru pamong.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun