Mohon tunggu...
Afin Yulia
Afin Yulia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer, blogger

Gemar membaca, menggambar, dan menulis di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Surya Marta, Nyala di Tengah Pandemi Corona

2 September 2020   19:50 Diperbarui: 2 September 2020   19:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di tempat produksi kaos polos Evoloesing (sumber gambar: Evoloesing)

Rintangan bukanlah barang baru bagi Surya Marta, pemuda asal desa Lemahbang Kulon dalam berusaha. Sejak sepuluh tahun silam ia sudah merasakan jatuh bangun dalam mendirikan usaha. Dari mulai digital printing hingga sablon sudah pernah dijalaninya. Sampai kemudian menemukan usaha yang pas, yaitu produksi kaos polos yang dinamainya Evoloesing.

Pengalaman itulah yang menempanya untuk tak gampang menyerah ketika situasi tak mengenakkan muncul di depan mata. Seperti awal-awal munculnya virus corona. Saat itu, banyak tempat usaha yang terkena dampaknya. Begitu pula usaha Surya Marta. Pembelian berkurang, bahkan produksi kaos pun tak berjalan. Bahkan ia sempat menutup gerai Evoloesing yang berada di daerah Karangrejo, Banyuwangi. Tepatnya dari awal Maret hingga akhir April 2020.

Namun, tanggung jawab terhadap enam karyawan---mulai dari penjahit hingga penjaga toko---membuat otak pria yang acap dipanggil Kapten oleh kawan-kawannya itu terus berputar. Ia berupaya agar mereka tetap bisa bekerja meskipun produk kaosnya berhenti karena keadaan. Munculnya imbauan untuk memakai masker kain demi mencegah masuknya droplet lewat mulut dan saluran pernapasan, justru memberinya ide cemerlang.

Ia bergegas membuat masker kain dengan bantuan empat karyawannya di bagian produksi. Mereka yang awalnya menjahit kaos, beralih menjahit masker. Hasilnya dibagikan secara gratis pada tetangga dan rekan-rekan yang rumahnya tak jauh dari tempat produksi, yaitu di  Dusun Krajan Lor, Desa Lemahbang Kulon. Tujuannya sederhana, Surya Marta hanya menginginkan mereka yang berada bagian produksi tidak berhenti kerja. Itu saja. Tak ada lainnya.

Tidak disangka, hal itu justru mendapatkan respon bagus dari masyarakat. Melihat peluang itu Surya Marta tak menyia-nyiakannya. Ia lantas membuat masker lebih banyak untuk diperjualbelikan. Kebetulan permintaan saat itu sedang bagus-bagusnya. Meskipun penghasilannya tak sebesar kala berjualan kaos, namun hal itu mampu menopang usahanya yang terkena imbas badai corona.

Tanggal 27 April 2020, gerai Evoloesing dibuka kembali. Setelah sebulan lebih tutup, ia harus berupaya lebih keras untuk memberi tahu pada para pelanggannya bahwa Evoloesing mulai bergerak lagi. Namun, seperti pengusaha lain, ia juga mengalami sepinya pembeli. 

Kualitas bagus dan harga ramah di kantong yang biasanya menjadi daya tarik kaos produksi Evoloesing, ternyata tak mampu menarik minat masyarakat untuk membeli. Penyebabnya tak lain karena kebanyakan orang lebih memilih untuk menyimpan uang dan mempergunakannya untuk membeli bahan pokok, ketimbang membeli pakaian.

Gerai kaos polos Evoloesing (sumber gambar: Evoloesing)
Gerai kaos polos Evoloesing (sumber gambar: Evoloesing)

Namun, bertahun-tahun berjuang sebagai wirausahawan telah mengajari Surya Marta bahwa dalam usaha, apapun namanya, naik turun itu biasa. Yang perlu dilakukan adalah berusaha sekuat tenaga. Bukannya mengeluh dan menyalahkan keadaan. Nah, paduan semangat juang dan optimisme bahwa keadaan akan kembali seperti sedia kala itulah yang menjadi bahan bakar bagi Surya Marta untuk bertahan di tengah pandemi corona. Dan membantu memantik ide-ide cerdik demi menarik minat pembeli.

Melihat stok di toko yang masih banyak, Surya Marta bergegas mengeluarkan promosi. Harga kaos yang semula dibandrol Rp45.000,00 diberi potongan harga hingga Rp10.000,00. Strategi tersebut rupanya cukup efektif memancing minat orang untuk datang kembali. Tak hanya para muda saja, tetapi juga pelanggan lama yang kebanyakan pemilik usaha sablon. Pada akhirnya stok yang semula menumpuk akhirnya keluar dan produksi kaos pun berjalan kembali. Bahkan berjalan lancar hingga kini.

Tak Memikirkan Diri Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun