Mohon tunggu...
Afiifah Yunita
Afiifah Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, saya seorang mahasiswi yang kadang suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Tak Kunjung Usai, Masih Efektifkah Kelas Daring?

26 Maret 2021   14:43 Diperbarui: 28 April 2021   20:50 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://manajemen.uma.ac.id/2020/11/efektifitas-pembelajaran-daring-dalam-kegiatan-belajar-dan-mengajar/

 

           Kelas daring atau biasa kita sebut kelas online adalah jenis pengajaran yang dapat dilakukan dari jarah jauh menggunakan teknologi dan internet. Kita juga bisa menyebutnya Pembelajaran Jarak Jauh atau disingkat PJJ. Kelas ini memungkinkan antara si pengajar dan yang diajar dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang tak harus dilakukan bertatap muka langsung / face to face. 

            Kegiatan belajar secara daring sudah diterapkan sejak Covid-19 mulai menyebar luas di Indonesia serta negara-negara lain, sebagai bentuk tindakan untuk memutus penyebaran rantai virus. Karenanya, tidak mungkin jika para pelajar harus diliburkan dalam kurun waktu yang belum dapat diketahui batas waktunya. Hal ini justru akan membuat masalah menjadi berkepanjangan apabila pandemi tak kunjung reda.

            Dengan itu, pemerintah kemudian menetapkan kebijakan dengan menerapkan kelas daring sebagai solusi alternatif. Di mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA atau SMK, juga Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.

            Terhitung sudah satu tahun lebih lamanya, sejak Maret 2020 para pelajar melakukan kelas online. Tentu banyak keluh kesah dalam pelaksanaannya baik itu dari sisi pelajar maupun pengajar. Namun karena Covid-19 tak kunjung usai, mau tak mau mereka harus menjalankannya.

            Meski pada awalnya perlu adaptasi, mereka kini mulai dan telah terbiasa. Terlebih sudah cukup lama metode ini diterapkan. Walau sebagian ada yang merasa jenuh dan bosan ingin kembali belajar ke sekolah seperti biasa, ada pula yang justru ingin terus bersekolah secara online seperti sekarang. Di samping itu semua, kelas online ini dirasa menjadi kurang efektif dan efisien lagi bagi beberapa kalangan disebabkan oleh beberapa faktor.

            Meski sudah satu tahun kelas daring dilaksanakan, tersedianya sarana dan prasarana bagi pelajar dan pengajar masih belum merata. Perangkat elektronik dan internet memang tidak asing lagi bagi sebagian pelajar yang sudah memiliki dan 'melek' teknologi. Namun bagaimana dengan sebagian dari mereka yang belum? Ada pengajar dari pedalaman yang masih rela untuk mendatangi muridnya satu per satu demi kelanjutan pendidikan sang murid. Memang benar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

                Uang yang dikeluarkan pelajar belakangan ini lebih banyak digunakan untuk membeli kuota dan Wi-Fi agar dapat mengikuti kelas online. Beruntungnya pemerintah memberi bantuan kuota setiap bulannya meski terkadang ada yang tidak dapat dan kurang jumlahnya. Meski begitu, sinyal tak selalu bersahabat, terkadang jaringan menjadi sangat buruk dan bahkan hilang-hilangan.

            Kondisi dan suasana tempat belajar membuat kita terkadang bersemangat dan malas dalam kelas online. Saat awal-awal kelas daring diterapkan banyak pelajar yang antusias sekolah, mengingat hal ini baru dan belum pernah dicoba sebelumnya. Pelajar bisa tidur lebih malam karena tak perlu khawatir akan terlambat, tak harus mandi dan bersiap-siap memakai seragam untuk datang ke sekolah.

            Terkadang ada beberapa pelajar yang melakukan pembelajaran sambil tiduran karena semalam begadang, makan karena belum sempat sarapan, bahkan ada juga yang ditinggal mandi atau bepergian. Hal ini seharusnya tidak boleh dan jangan sampai terjadi, mengingat mereka sedang dalam kelas atau pembelajaran. Mungkin karena mereka merasa pengajar tidak tahu dan tidak mengawasi apa yang sedang dilakukan oleh murid atau mahasiswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun