Mohon tunggu...
Afiifah Zain Raidah
Afiifah Zain Raidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa Semester 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Etika dalam Kecerdasan Buatan: Mengajarkan Mesin Memahami Moralitas Manusia

17 September 2023   10:18 Diperbarui: 17 September 2023   10:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: refoindonesia.com

Pertanyaan besar tentang etika dan kecerdasan buatan semakin relevan di era modern. Dalam artikel berjudul "Mengajarkan Etika kepada Mesin: Pemahaman yang Melampaui Kode dan Perhitungan," yang diterbitkan dalam jurnal "Science and Engineering Ethics" oleh Gonzalo Gnova, Valentn Moreno, dan M. Rosario Gonzlez, kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan ini dengan cara yang mendalam dan menginspirasi.

Ketika pandangan kita tertuju ke masa depan, kita dengan cepat terpikat oleh gagasan tentang perangkat pintar yang memiliki kemampuan kognitif, sensitivitas emosional, dan kemampuan perilaku mirip manusia. Dunia teknologi yang terus berkembang pesat telah membuka peluang untuk potensi ini. Namun, dengan kemampuan ini, muncul pertanyaan mendasar: Bisakah kita mengajarkan etika kepada mesin? Bisakah kita menciptakan entitas moral yang memahami perbedaan antara yang benar dan yang salah?

Dalam studi ini, para penulis tidak hanya memaparkan pertanyaan-pertanyaan filosofis ini, tetapi juga membawa kita dalam perjalanan intelektual ke dalam dunia etika mesin yang semakin kompleks. Mereka membimbing kita melalui pemahaman kita tentang etika dan moralitas, aspek yang kritis dalam budaya dan masyarakat manusia.

Sebagai manusia, kita terus-menerus berusaha memahami makna etika dan moralitas. Kita memperoleh pengetahuan tentang kebajikan, standar, dan doktrin yang membimbing tindakan sehari-hari kita. Tetapi mengapa kita ingin mencoba mentransfer pemahaman ini kepada mesin? Mengapa penting bagi mesin untuk memahami etika?

Pertanyaan-pertanyaan ini menciptakan kerangka pemikiran yang mendalam. Apakah cukup hanya dengan menyisipkan kode etik tertentu ke dalam program mesin? 

Di sinilah artikel ini memberikan wawasan mendalam. Para penulis mengidentifikasi tiga tantangan mendasar yang harus diatasi dalam mengajarkan etika kepada mesin. Tantangan-tantangan ini tidak hanya bersifat teknis; mereka mencakup pertanyaan filosofis yang merangsang pemikiran kita tentang sifat manusia, tindakan manusia yang disengaja, dan bagaimana kita mengevaluasi tindakan-tindakan tersebut dari sudut pandang moral dan konsekuensinya.

Melalui studi ini, kita diundang untuk merenungkan esensi dari kemanusiaan itu sendiri. Apa yang membuat kita menjadi makhluk moral? Dalam cara apa kita dapat mentransfer pemahaman kita tentang moralitas kepada mesin? Ini adalah panggilan untuk pemahaman yang lebih dalam, untuk refleksi tentang bagaimana kita, sebagai manusia, menjalani kehidupan etis yang bebas dan bertanggung jawab.

Ketika kita membayangkan bagaimana mengajarkan etika kepada mesin, kita menyadari bahwa tugas ini melampaui sekadar menyisipkan peraturan dan kode etik tertentu ke dalam program. Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang tindakan manusia yang disengaja, niat di balik tindakan-tindakan tersebut, dan konsekuensi moral yang mungkin timbul. 

Kode etik, meskipun penting, hanya merupakan bagian kecil dari persamaan yang lebih besar. Rasionalitas dalam tindakan etis tidak dapat dicapai dengan hanya meniru perilaku orang lain. Sebaliknya, ini memanggil untuk pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kita, sebagai individu, memahami dan menjalani kehidupan etis yang mencakup kemerdekaan dan tanggung jawab.

Namun, dalam perjalanan menuju tingkat etika mesin yang lebih tinggi, kita dihadapkan pada keterbatasan pendekatan komputasi saat ini. Di dunia yang cepat berubah di bidang kecerdasan buatan, kita harus menyadari bahwa pemahaman yang tepat tentang masalah-masalah etika dalam konteks kecerdasan buatan dapat memberikan wawasan berharga tentang prinsip-prinsip etika manusia. Ini adalah panggilan untuk mempertimbangkan kembali nilai-nilai, norma-norma, dan prinsip-prinsip moral kita dalam konteks yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun