Mohon tunggu...
Afif Ikhwanul Muslimin
Afif Ikhwanul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Pendidikan Bahasa Inggris UIN Mataram

Minat dalam ELT, Linguistics, Literature, English skills, ESP, EYL, pembelajaran TOEFL dan IELTS, serta pembelajaran berbasis technology.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bitter-Sweet Pejuang Skripsi dalam Belenggu Pandemi

6 Mei 2020   01:25 Diperbarui: 7 Mei 2020   15:00 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat skripsi | Photo by Avel Chuklanov on Unsplash (Unsplash.com/@chuklanov)

Hampir triwulan pandemi Covid-19 mengurung masyarakat Indonesia dalam lingkup gerak sempit baik dalam bentuk physical distancing, maupun PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal ini berimbas pada berbagai sektor yang tadinya bergerak bebas di kehidupan masyarakat Indonesia. 

Dalam sektor industri, sesuai peraturan Gubernur di setiap wilayah yang menerapkan PSBB, dilakukan pembatasan jenis industri yang dinyatakan boleh beroperasi. Toko dan swalayan juga tak luput dari pembatasan operasional, yaitu hanya bagi pedagang bahan kebutuhan pokok yang diperbolehkan membuka tokonya. 

Bahkan, pihak kepolisian di Makassar yang bekerjasama dengan tim pemadam kebakaran menyemprot air berwarna ke arah toko yang melanggar ketentuan PSBB.

Sektor sosial juga tak luput merasakan imbasnya, di mana dulunya masyarakat bisa dengan leluasa beribadah bersama dalam satu tempat ibadah, namun sekarang harus beribadah dengan khusyuk di rumahnya masing masing. Seperti juga umat Hindu yang sekarang beribadah dengan streaming meditasi langsung dari Thailand. 

Tidak hanya itu saja, banyak sektor lain yang terdampak termasuk pendidikan. Pendidikan yang notabenenya dilakukan di dalam sebuah gedung kelas, harus banting setir menerapkan sistem pembelajaran daring.

Adapun banyak sekali tantangan bagi satuan pendidikan yang secara infrastruktur belum siap yang ditambah lagi tim pengajar yang belum familiar dengan berbagai macam mode pembelajaran daring.

Pendidikan berbasis daring yang menjadi senjata utama pembelajaran di semua institusi pendidikan di Indonesia ternyata memiliki dampak tersendiri bagi mahasiswa yang tengah menyusun tugas akhir atau skripsi. Beberapa di antara mereka merasakan manisnya dan ada yang mendapatkan pahitnya.

SkripSweet saat Pandemi
Melihat proses akademik di pendidikan tinggi dilaksanakan secara jarak jauh atau berbasis daring, ada beberapa hal manis yang dirasakan mahasiswa pejuang skripsi, yaitu:

Pertama, mahasiswa merasa lebih banyak waktu luang yang memungkinkan mereka bisa membuat manajemen waktu terbaik untuk menyelesaikan tugas akhirnya. 

Mahasiswa bisa memilih saat terbaik untuk menulis tugas akhirnya, entah itu di pagi, siang, ataukah malam hari tanpa terganggu dengan jadwal kuliah atau kegiatan kampus lainya. Mereka juga merasa lebih banyak waktu untuk bereksplorasi mencari informasi dan referensi untuk mendukung data yang mereka temukan dalam penelitian.

Kedua, pelaksanaan ujian proposal dan skripsi secara online membuat mereka lebih tidak stress. hal ini bisa dipahami karena minimnya jumlah audiens dalam ujian proposal, tidak adanya kontak langsung antara penguji dan mahasiswa, presentasi bisa dilakukan dengan santai di ruangan yang telah dipilih, suasana yang lebih rileks karena terhindar dari nuansa formil ruang ujian di universitas, dan lainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun