Mohon tunggu...
afif maulana
afif maulana Mohon Tunggu... -

mahasiswa calon guru STKIP Al Hikmah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Daring vs Guru Sekolah

7 September 2018   13:54 Diperbarui: 7 September 2018   13:56 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Telah kita ketahui bersama zaman berkembang pesat. Aspek-aspek tertentu juga ikut berkembang. Salah satunya yaki teknologi. Semua orang pasti sepakat bahwa teknologi berkembang sangat pesat. Perjalanan teknologi membuat tolak ukur kemajuan zaman.

Kemajuan teknologi menjadi hal penting yang mencolok disetiap peradaban. Hal ini menyebabkan semua hal terpengaruh seperti sosial dan pendidikan. Aspek sosial dapat dilihat dari mudahnya komunikasi, jarak jauh menjadi dekat, dan semua serba cepat. Namun demikian manusia seiring waktu malah ketagihan dunia gadget.

Aspek pendidikan tentu tidak ketinggalan. Kemajuan teknologi pendidikan menawarkan berbagai fasilitas yang memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berbagai aplikasi seperti ebook, Ruangguru dan Quiper yang sedang populer saat ini merupakan contoh kemajuan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Adanya fasilitas ini pun saat ini seaakan malah memanjakan siswa dalam belajar. Siswa tidak perlu repot-repot membalik lembar-lembar dari buku untuk menemukan rumus atau untuk mencari pengertian suatu persoalan, tinggal klik Search di google semua terjawab. Jalan lain apabila kesulitan memecahkan soal langsung saja klik web daring yang menyediakan video tutorial soal, semua beres.

Dengan demikian lalu terbesit "siswa tidak perlu ke sekolah-buat apa kan sudah ada materi daring." Lalu apakah guru benar sudah bergun. Posisi guru di sekolah tersingkir karena terlalu ribet banyak memakan dana sekolah sebagai gaji, sedangkan video pembelajaran daring memudahkan segalanya, materi yang dijelaskan mudah dimengerti dari pada guru di sekolah, guru daring juga tidak perlu biaya pemerintah terlalu banyak, belum lagi nanti guru sekolah yang juga manusia yang memiliki masalah keluarga maupun pribadi yang menghambat pembelajaran.

Guru sekolah masih perlukah?

 Masih, tegas saya menjawab, bukan karena saya sebagai calon guru yang membela guru, namun karena kepentingan proses pendidikan dan kualitas generasi bangsa. Guru di sekolah tidak bisa dibandingkan dengan guru daring bagaimanapun juga. Guru sekolah bukan sekadar pemateri dan penyalur ilmu saja. Lebih dari itu, bahkan sangat berpengaruh.

Mari kita lihat teladan guru umat sepanjang waktu yang menginspirasi umat dari 14 abad lalu hingga kini yakni Rasulallah Saw dengan murid terbaik yakni para sahabat r.a. Rasulallah Saw bukan sekadar menuturkan materi biasa saja, namun beliau menterjemahkan ilmu dari format langit untuk disetarakan formatnya dengan seluruh umat manusia. Rasulallah Saw mengeja ilmu semesta dengan akhlak mulia. Menjadi utusan sebagai guru seluruh umat manusia sesuai haditsnya " Sesungguhnya aku diutus sebagai guru." (HR. Ibnu Majah 1:83)

Rasulallah Saw mengajar bukan hanya sekadar mengajarkan ilmu pengetahuan saja, namun beliau juga mengajarkan suatu hal yang luar biasa yakni keteladan akhlak yang mulia. Sikap mulia yang beliau miliki menjadi contoh bahkan panutan bagi para murid sehingga menghasilkan kualitas generasi yang kokoh iman, cerdas, berani dan baik akhlaknya.

Guru daring tidak bisa berinteraksi langsung dengan siswa, hanya bertemu sebagai penyampai materi dibatasi oleh lcd dan bergantung terhadapan kemandirian siswa dalam belajar. Sedangkan guru sekolah sejati mampu menjadi teladan, penyemangat siswa dalam belajar. Lebih dari itu guru sekolah bisa menjadi teman siswa, baik kala senang maupun sedih.

Satu hal lagi yang tidak bisa dilakukan oleh guru daring dari guru sekolah sejati, yakni mendidik dengan do'a. Guru sekolah sejati dalam hati mendoakan murid-muridnya agar sukses dan berhasil menunutut ilmu. Do'a sangat penting, senjata orang mukmin. Kala guru sudah lelah melatih murid yang susah dididik sudah saatnya untuk menyerahkan semua usaha dengan berdoa mengharap kelancaran dan hasil yang baik kepada Allah Swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun