Bahkan aku mendapatkan hal-hal baru yang sangat bermanfaat. Mempelajari teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian, mempelajari cara budidaya tanaman, mengendalikan hama penyakit tanaman, konservasi sumberdaya lahan dan banyak hal lainnya.
Hal terpenting juga yaitu bagaimana belajar bersabar melalui menanam. Setiap pagi dan sore harus menyiram dan merawat tanaman, memberi pupuk, membersihkan gulma dan hama yang mengganggu tanaman, dilakukan selama berbulan-bulan hingga tanaman siap panen.
Tentunya hal tersebut tidak selalu berjalan mulus karena berhadapan dengan alam. Meskipun kami sudah mempelajari dan memprediksi fenomena alam untuk mengurangi resiko kerugian, tidak ada jaminan bisa menghilangkan keseluruhan faktor resiko.
Pilihannya ada dua, berhasil atau gagal. Yang sangat diharapkan yaitu penelitian kami berhasil sehingga mempercepat proses kelulusan kami.Â
Sebaliknya apabila gagal, entah karena gagal panen atau hal lainnya, kami harus mengulang dari awal. Pastinya memakan waktu lebih lama, bahkan ada yang harus menunggu musim tanam selanjutnya atau ganti topik penelitian, yang menghambat proses kelulusan kami.
Selama proses penelitian, tidak henti-hentinya aku berharap dan berdoa semoga alam berpihak kepadaku. Yang sebelumnya ibadahku hanya sekedar menggugurkan kewajiban, kali ini aku berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan.Â
Karena memang penelitian ini sangat berarti bagi kami para mahasiswa pertanian. Ada perasaan takut gagal panen, takut tidak turun hujan, takut kebutuhan air kurang, takut penelitian gagal, dan masih banyak kecemasan lainnya.
Mereka adalah tulang punggung bagi keluarganya. Mungkin keluarga petani hanya bisa makan daging ketika hari raya qurban dan saat panen tiba.Â
Membelikan kebutuhan sekolah anak menunggu uang hasil panen. Ingin hidup normal tanpa mencemaskan masalah ekonomi, dan sebagainya. Namun, itu semua tidak akan terjadi ketika mengalami gagal panen.
Akhirnya, sangat dimaklumi ketika orang-orang menanyakan "Ngapain kuliah jurusan pertanian?" Ataupun ketika orang tua melarang anaknya kuliah di jurusan pertanian. Karena kenyataannya para petani masih jauh dari kata sejahtera.