Mohon tunggu...
Afifatul Khoirunnisak
Afifatul Khoirunnisak Mohon Tunggu... Petani - Sarjana Pertanian

Menikmati perjalanan hidup dengan belajar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyambut Inspirasi Literasi Anis Hidayatie dengan Menggandeng Cakra Ananta

21 Desember 2019   17:15 Diperbarui: 21 Desember 2019   17:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Afifatul Khoirunnisak/Anis Hidayatie (Doc. pri)

Dengan opini, menyambut tulisan Anis Hidayatie.

Terinspirasi dari tulisan beliau, menggerakkanku untuk mengubunginya. "Bunda, kami bisa membantu apa untuk perpustakaan Dung Pasar?" Tanyaku kala itu via gawai.

Setelah mengobrol panjang lebar, segera saya diskusikan dengan anggota grup Cakra Ananta, khususnya regional Jawa Timur. Kami menamai grup kami dengan sebutan Cakra Ananta, yang terdiri dari calon mahasiswa yang akan studi jenjang magister ataupun doktoral yang dipertemukan dalam kegiatan wajib Persiapan Keberangkatan (PK) angkatan 149 beasiswa LPDP RI.

Supaya jelas arah dan gerak, kami mengunjungi Dusun Dung Pasar secara langsung. Lokasi yang cukup jauh dari rumah, dan domisili anggota yang menyebar tidak menyurutkan semangat kami untuk mengunjungi tempat tersebut.

Kami disambut baik oleh Bunda Pipit (Ketua BPD Tambakrejo) dan Huda (pemuda Dung Pasar). Mereka merupakan ujung tombak, yang memegang peranan dalam menggerakkan masyarakat Dung Pasar. Sebuah dusun yang terletak di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang sebenarnya tidak terpencil namun jarang mendapatkan perhatian.

Kami berkeliling untuk mengamati kondisi yang terjadi. Melihat semangat anak-anak Dung Pasar menghadiri launching perpustakaan pada 8 Desember silam. Binar bahagia terpancar pada sorot mata mereka ketika membaca buku. Bahkan terlihat antusias orang tua yang menemani anaknya membaca buku.

Antusiasme anak-anak Dung Pasar (Doc.pri)
Antusiasme anak-anak Dung Pasar (Doc.pri)

"Menanamkan minat membaca sejak dini pada anak-anak, karena buku adalah jendela dunia" menjadi salah satu prinsip yang diterapkan oleh Bunda Pipit. Beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya anak-anak haus akan pengetahuan, tapi belum ada tangan yang menyentuhnya.

Salah satu permasalahan yang menyelimuti yaitu kurang tersedianya buku sebagai bahan bacaan. Selaras dengan data dari UNESCO pada tahun 2012 bahwa:

"Dari 1000 orang penduduk Indonesia, hanya 1 yang memiliki minat baca tinggi. Salah satu penyebabnya adalah belum terpupuknya kebiasaan membaca dari usia dini, akibat kekurangan akses buku yang merata"

Membuat kami tergerak dan berpikir, bagaimana bisa kami mengabaikan setelah menyaksikan itu semua. Mungkin kami belum bisa melakukan perubahan besar, tapi kami bisa memulai dari hal kecil. Lebih baik memberikan manfaat meskipun sedikit daripada tidak sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun