Mohon tunggu...
Afifah ZahratunNissa
Afifah ZahratunNissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

saya mahasiswa dengan jurusan pendidikan biologi di UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Infrastruktur yang Tidak Merata di Indonesia Ancaman terhadap Ekonomi

9 Desember 2022   19:50 Diperbarui: 9 Desember 2022   19:58 5842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu contoh dari negera berkembang. Dalam kegiatan perekonomian, di Indonesia sudah mengalami perkembangan, hal ini salah satunya disebabkan oleh pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan adalah semua proses prubahan yang dilakukan melalui upaya -- upaya secara sadar dan terencana untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Infrastruktur penting karena merupakan salah satu penggerak roda pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga keadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan disuatu negara.

Pembangunan yang berkeadilan dan demokrasi serta dilaksanakan dengan cara yang bertahap, berkesinambungan, dan merata. Tetapi pada kenyataannya pembangunan di Indonesia masih jauh dari kemerataan yang diharapkan. Keadaan inilah yang dibilang masih jauh dari apa yang dicita -- citakan dalam tujuan awal, yaitu tujuan nasional kita yang menginginkan kemerataan dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Pembangunan yang kurang merata di indonesia tentu sudah banyak terjadi contoh saja di desa yang masih tertinggal yang jauh dari perkotaan, tentu saja hal ini memberi ketidaknyamanan bagi masyarakat ditempat tersebut, dan tentu akan menghambat aktivitas masyarakat. Indonesia juga belum dapat memanfaatkan wilayah -- wilayah daerah pedesaan yang memiliki potensi yang cukup besar untuk membantu membangun perekonomian negara yang dikarenakan pembangunan yang tidak merata itu dan menyebabkan kurang adanya pemanfaatan yang maksimal pada sumber -- sumber daya dari daerah yang memiliki potensi ekonomi yang baik untuk jangka waktu kedepan.

Yang menyebabkan pembangunan di Indonesia yang belum merata yaitu dikarenakan pemerintah yang hanya menyediakan fasilitas yang sifatnya kompleks untuk daerah perkotaan, sehingga bagi masyarakat yang letaknya di daerah pedesaan atau terpencil butuh waktu yang lama untuk menikmati dan mengakses fasilitas -- fasilitas tersebut. Sedangkan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan infrastruktur yang merata baik di kota besar maupun di pelosok desa. Jika pembangunan sudah merata di seluruh daerah seperti transportasi tentu aktivitas perekonomian di suatu desa tersebut dapat berjalan dengan baik.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui infrastruktur di Indonesia masih tertinggal. "mungkin sudah banyak menikmati fasilitas mobilitas lewat jalan -- jalan tol cepat, tapi itu baru beberapa contoh dari pencapaian infrastruktur, kita gap infrastrukturnya masih jauh," ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar yang dikutip Kamis (20/8/2020). Dia meminta, masalah infrastruktur ini juga harus diselesaikan jika Indonesia ingin masuk ke jajaran negara maju. Terlebih saat ini Indonesia masuk dalam ketegori negara berpendapatan menengah (upper middle income country). "Terutama untuk negara yang baru saja melewati lower middle income country menjadi sedikit di atas upper middle income country sehingga kita perlu benar -- benar melakukan pembangunan," ujarnya. Dia menuturkan, system sebagai negara demokratis menguntungkan bagi indoensia. Hal ini memberi ruang bagi semua pihak untuk memberikan kritik dan masukan demi menciptakan kesejahteraan, intitusi yang baik, ketegasan hukum hingga birokrasi yang bersih, efisien dan transparan.  "Apa legacy yang ingin anda lihat di masa depan? Saya ingin melihat semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses layanan public, Kesehatan, Pendidikan dan infrastruktur yang bagus, didukung dengan institusi yang bagus, baik di level pemerintah, BUM maupun swasta," ujarnya.

Salah satu yang menghambat perekonomian Indonesia saat ini adalah lambatnya pembangunan infrastruktur. Hal ini ditandai dengan kurangnya kualiatas dan kuantitas infrastruktur atau prasarana. Baik infrastruktur "keras" (yang merunjuk kepada jaringan fisik seperti jalan, jembatan, bandara, dll) maupun infrastruktur "non-fiksi" atau "lunak" (seperti pasokan listrik, kesejahteraan social dan Kesehatan) Indonesia tampaknya memiliki kesulitan untuk mendorog pengembangan structural dan secara cepat. Dengan infrastruktur yang masih kurang memadai tentu hal ini sangan mempengaruhi tingkat ekonomi di Indonesia. System ekonomi yang tidak jelas. Infrastruktur yang tidak memadai.  

Dalam Gobal Competitiveness Report 2019, yang disusun ole lembaga World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati urutan ke-50 dari 141 negara dalam hal pembangunan infrastruktur.

Ketika keadaan infrastruktur di sebuah negeri lemah, itu berarti perekonomian di negara itu berjalan sangat tidak efisien. Belum meratanya pertumbuhan ekonomi yang hanya terfokus di Jawa dan seitarnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Indef Enny Sri Hartanti mengatakan hal ini karena adanya ketimpangan belum meratanya pembangunan infrastruktur ketimpangan kualitas SDM. Biaya logistik yang sangat tinggi, berujung pada perusahaan dan bisnis yang kekurangan daya saing. Belum lagi dengan munculnya ketidakadilan sosial, misalnya sulit bagi Sebagian penduduk untuk mendapattkan fasilitas Kesehatan, atau susahnya anak-anak pergi ke sekolah karena perjalanannya terlalu susah dan mahal.  

Pemerintah Indonesia sadar akan pentingnya untuk memperbaiki keadaan infrastruktur sehingga investasi dan bisnis berjalan lebih baik. Saat ini, tidak cukup banyak infrastruktur yang ada dan tidak jarang kualiatas dari infrastruktur tersebut tidak memadai. Namun, pengembangan infrastruktur Indonesia baik keras maupun lunak bukanlah hal yang mudah. Selain masalah pendanaan, kendala terbesar terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia tempaknya ialah pembebasan lahan. Karena proses pembebasan lahan adalah  hal yang rumit. Dalam hal ini pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur melalui anggaran negara dan melalui badan usaha milik negara (BUMN), sambil berupaya meningkatkan iklim investasi melalui deregulasi dan dengan mendukung pengembang proyek infrastruktur utama yang mengalami mesalah pembebasan lahan.

Selain kekurangan kuantitas infrastruktur yang dijelaskan diatas, ada juga kekurangan kualitas infrastruktur, seperti banyak jalan yang rusak, jembatan ambruk, dan Pelabuhan yang sudah lama dan tidak memadai serta masih banyak lagi. Tidak jarang infrastruktur yang baru dibuat seperti jalan atau jembatan langsung rusak, hal ini Sebagian disebabkan oleh pengggunaan bahan yang murah dan juga sumber saya manusia yang rendah untuk mewujudkan proyek tersebut. Namun juga karena kurangnya dana untuk keperluan pemeliharaan (setelah infrasruktur dibangun). Korupsi adalah penyebab utama keadaan lemah infrastruktur di Indonesia.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun