Mohon tunggu...
Afifah Rahmadani
Afifah Rahmadani Mohon Tunggu... Animator - Public Relations Student

Welcome readers

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Candu Media Sosial di Masa Pandemi

9 April 2021   13:32 Diperbarui: 5 Juni 2021   08:26 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Terlebih bagi anak muda di era serba teknologi seperti sekarang,hampir tidak mungkin bila mereka tidak berurusan dengan media sosial. Bahkan sekarang orang mengekspresikan diri melalu media sosial,mulai dari berbagi gambar,video dan tulisan, melalui media sosial pun menyebarkan dan mendapatkan informasi jadi lebih mudah.

Bila kemudahan yang didapatkan,lalu bagaimana jika media sosial telah membuat candu penggunanya? Jawaban Ya atau Tidak itu relatif. Mungkin mereka yang tidak candu dengan media sosial memiliki kesibukan di dunia nyata yang lebih menyita perhatiannya. 

Namun dimasa pandemik saat ini kesibukan yang menyita perhatian kini terpaksa dibatasi oleh peraturan yang ada. Walau kesibukan tetap ada,namun waktu luang kini mendominasi keadaan. Contoh nyata yang berada didekat saya saat ini adalah diri sendiri dan keluarga. 

Jika sebelumnya kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing diluar rumah,kini kegiatan kami lebih banyak dirumah walaupun tetap dengan kesibukan masing-masing. Setelah kesibukan kami selesai yang kami lakukan paling mudah dan sering adalah mengambil handphone masing-masing dan menengok media sosial. 

Saya rasa keluarga saya sudah kecanduan media sosial terkecuali saya dan Bibi saya yang memang sudah kecanduan jauh sebelum ada atau tidak adanya keadaan pandemik ini. 

Dan menurut saya candu media sosial dimasa pandemik seperti sekarang lebih dari waras apalagi hal tersebut dapat berguna sebagai pelarian mereka yang sudah bosan dengan tidak banyak harap yang menggebu agar cepat berakhirnya keadaan melelahkan ini. Yang terpenting sekarang ialah kesehatan pikiran yang akan menuntun badan juga tetap sehat.

Kecanduan media sosial tersebut faktanya tak melulu harus berkonotasi negatif. Karena menurut saya positif atau negatifnya kecanduan media sosial akan balik lagi kepada pribadi penggunanya dalam menyikapi penggunaan media sosial itu sendiri. Malah tidak sedikit kecanduan bermedia sosial justru melahirkan ide yang baru dan kreatif. 

Misalnya menggunakan media sosial sebagai tempat berbisnis,menjadikan media sosial sebagai portofolio diri kepada orang lain,menjadikan media sosial menjadi tempat berdonasi dan masih banyak lagi. Di masa pandemik saat ini selain menjadi pelarian kecanduan media sosial mungkin juga akan bisa melahirkan ide baru dan kreatif lagi seperti sebelumnya. 

Bahkan media sosial sendiri saat ini sangat mengambil peran penting dalam mengatur dan memantau stabilitas penyebaran pemberitaan dan data terkait kasus terinfeksi dan sembuh dari covid-19 itu sendiri. Dan yang paling baru sekarang media sosial turut menjadi tempat guna mmersuasikan terkait vaksinasi covid-19. 

Maka dari itu media sosial telah menjadi tempat terpercaya bagi masyarakat sekarang ini,namun juga bisa menjadi tempat yang berbahaya pula. Sama seperti akibat dari kecanduan media sosial yg melahirkan sisi positif dan negatif,media sosial itu sendiri sebagai wadahnya pun memiliki sisi positif dan negatif pula. 

Salah satu positifnya mungkin seperti yang saya sebutkan diatas sebagai wadah penyebaran dan mendapatkan informasi yang mudah,namun juga sebagai wadah penyebaran dan mendapatkan informasi yang bohong dari sisi negatifnya. Sebaiknya berita bohong yang sering ditemukan di media sosial lebih bijak kita perhatikan untuk kita baca terlebih dahulu dan ketahui sumbernya darimana sebelum kita sebar luaskan ulang. 

Apalagi disaat pandemik sekarang saya rasa juga banyak terkait berita bohong di media sosial. Bagi penyebar berita bohong saya harap lekas bertaubat karena disaat seperti ini semua sudah cukup resah dengan keadaan dan kondisi,makin diperburuk dengan tersebarnya berita bohong buatan anda. Apa yang anda cari dengan berbohong apabila menyenangkan melihat orang lain juga senang jika terhibur dengan berita-berita yang berisikan pesan positif dan objektif alias tidak bohong.

Semoga kesenangan kita semua dalam bermedia sosial janganlah sampai mengganggu ketentraman dan kenyamanan orang lain. Kalau perlu jadilah agent social of change di dalam media sosial agar kita semua sama-sama nyaman dan aman dalam bermedia sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun