Mohon tunggu...
Afifah Nurul
Afifah Nurul Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Diponegoro

|Principle|

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencegahan Stunting pada Balita, Remaja Putri menjadi Target Utama

13 Agustus 2022   09:20 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulung, Klaten (13/8/2022)-Remaja merupakan usia persiapan menuju dewasa, pada usia ini mayoritas mereka kurang memedulikan pola hidup baik dan kesehatan diri. Remaja merupakan kunci untuk kehidupan generasi selanjutnya, terutama para remaja putri. Remaja putri merupakan calon-calon ibu yang akan melahirkan para penerus. Kondisi anak-anak di masa depan ditentukan bagaimana para remaja ini memerhatikan kesehatan fisik dan mental mereka.

Pada saat ini, di desa-desa masih banyak ditemui balita-balita yang mengalami stunting atau bisa disebut balita dengan gizi buruk. Stunting bisa dialami karena faktor internal dari sang balita maupun faktor eksternal seperti kondisi sanitasi, asupan nutrisi balita, dan ffaktor lainnya. Stunting bisa diatasi, tetapi mengatasi suatu masalah akan jauh lebih sulit, terlebih jika jumlah angka stunting tersebut cukup besar. Oleh karena itu, cara lain untuk mengurangi angka stunting ini akan dilakukan pencegahan stunting salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan HB pada remaja putri untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik dan kecukupan nutrisi dari para remaja putri tersebut.

Pada Sabtu, 23 Juli 2022, mahasiswa KKN UNDIP mengadakan dan menyediakan fasilitas pengecekan HB gratis bagi remaja-remaja putri yang berlokasi di Gedung Graha Wiguna Desa Gedongjetis. Pada acara tersebut, selain dilakukan pengecekan HB (Hemoglobin) gratis, juga terdapat pelayanan cek tensi darah, tinggi dan berat badan, lingkar lengan dan perut, lemak perut, lemak tubuh, serta pengecekan golongan darah.

Pada acara tersebut, dilakukan pula pemaparan materi terkait gizi seimbang dan kesehatan mental. Kedua materi tersebut akan menjadi bekal bagi para remaja serta pencerdasan terkait pentingnya peduli pada tubuh dan mental.

Berdasarkan hasil pemeriksaan didapati 3 dari 25 remaja memiliki HB dibawah normal (<12), sehingga bagi para remaja tersebut dianjurkan untuk memerhatikan pola hidup dan asupan makanannya. Selain itu, hasil tersebut dapat menjadi perhatian bagi para kader posyandu remaja terkait kondisi remaja putri di Dukuh Kopat Gede, Desa Gedongjetis. Kesehatan fisik dan mental serta kecukupan nutrisi di masa remaja menjadi hal nomor satu yang harus dijaga, sebab pengaruhnya langsung menuju pada generasi selanjutnya/anak yang akan dilahirkan. Semakin baik kondisi tubuh, mental, serta ilmu seorang perempuan, maka dilahirkan pula anak-anak yang sehat secara fisik dan mental, serta cerdas.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Penulis: Afifah Nurul Farikha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun