Mohon tunggu...
Afifa Liza
Afifa Liza Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations

Whatever you are, be a good one.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negosiasi dalam Diplomasi Islam (3)

12 September 2022   07:00 Diperbarui: 17 September 2022   15:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlakuan yang diterima Nabi Muhammad dan para pengikutnya sangat amat menyakitkan. Rasulullah mendapatkan pertentangan keras di kota kelahirannya. Rasulullah pun mencoba mempersiapkan diri untuk meninggalkan kota Mekkah dan mencari ketenangan di Kota Thaif, kota yang penduduknya memiliki kedudukan tersendiri dan sangat berpengaruh dalam pandangan suku Arab. 

Rasulullah berpikir, jika mampu menyebarkan dakwahnya disana maka itu berarti awal babak baru dalam perkembangan Islam. Namun, apa yang dibayangkan, tidak sesuai dengan kenyataan yang diterima Rasulullah.

Orang-orang Thaif sangat jahat dan Rasulullah mendapatkan perlakuan lebih parah dan perih di kota ini. Penolakan yang mereka lakukan sangat tidak beradab dan manusiawi. Saat Rasulullah selesai melakukan pertemuan dengan pemimpin Thaif, sepanjang jalan ungkapan kotor dan siksaan fisik di terima Rasulullah. 

Beliau tidak diperlakukan selayaknya tamu yang semestinya mendapatkan perlakuan terhormat sebagaimana yang berlaku dalam tradisi Arab.

Sepanjang jalan yang dilalui, Rasulullah berceceran darah. Anak-anak muda di Thaif tidak berhenti melempari dan memukuli Rasulullah. Sungguh ini perlakuan yang menyakiti dan sangat tidak manusiawi. 

Namun, tak ada balasan dan dendam yang ada dalam hati Rasulullah, yang terucap hanyalah doa kepada Allah karena sesungguhnya mereka tidak memahami apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan.

Sungguh, tragedi di Thaif bukan akhir dari perjuangan Rasulullah. Rasulullah tetap dengan penuh keyakinan atas misi dakwah yang dibawanya. Perjuangan ini berlanjut tatkala seluruh pimpinan kota Mekkah mengadakan pertemuan untuk mencari cara bagaimana menghentikan penyebaran Islam di Mekkah. 

Tentunya, kisah ini berlanjut pada saat bagaimana Rasulullah meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

Referensi
Afza Iqbal. Diplomasi Islam. Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2000

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun