Mohon tunggu...
Afifa Liza
Afifa Liza Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations

Whatever you are, be a good one.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cerita dengan Orang yang Salah

25 Januari 2022   08:04 Diperbarui: 25 Januari 2022   08:06 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

" Lah.. lu mah mending, lah gua ? ...."

" Bersyukur apa lu.. idup lu ga kaya gua ... "

" Yaelah .. yaelah ... "

Seberapa sering kita mendengar kalimat itu ketika sedang bercerita dengan seseorang? Kalo saya pribadi pernah beberapa kali mengalaminya, istilahnya saya bercerita dengan orang yang salah. Hal itu membuat enggan untuk bercerita bahkan bersosialisasi. 

Tadinya berpikir bahwa, bercerita akan membuat beban yang ada di pundak saat ini akan berkurang karena manusia itu butuh sekali yang namanya sharing. Sharing baik dalam keadaan senang maupun sedih.

Namun, beberapa tanggapan orang yang bukannya membawa perasaan lega setelah bercerita, malah membuat beban ini makin bertambah. Istilah lainnya, momen ini jadi adu nasib. 

Hal-hal inilah yang sering kali membuat manusia jadi sering memendam perasaannya sendiri ketimbang berusaha membuka obrolan atau cerita dengan manusia lain. Dari sini, muncullah sikap manusia yang mudah stres, apatis, anti sosial, dan lain sebagainya.

Untuk yang sedang ingin bercerita dengan seseorang, sepertinya harus bisa melihat pribadi dan sikap seseorang yang akan di ajak bercerita. Agar tidak terjadi lagi yang namanya cerita dengan orang yang salah. Yaaa.. sebelumnya, ajak dulu untuk bercerita hal-hal simpel dan lihat bagaimana respons sang lawan bicara.

Untuk yang sedang diajak bercerita, tandanya kamu harus bersyukur. Karena kamu adalah seseorang yang dipercaya akan menampung cerita itu. Berusahalah untuk tidak mencampuri kehidupan pribadimu dalam cerita itu. Sepatutnya yang kamu lakukan adalah 'mendengarkan'. Bukan berarti kamu diam saja, tanpa memberikan respons atau tanggapan, alangkah baiknya dengarkan dulu ia bercerita sampai dimana momen kamu bisa memberikan tanggapan. Sekali lagi hindari penggunaan kata-kata yang ada di atas.

Jika kamu ingin di manusiakan, maka memanusiakan manusia lainnya. Hal ini terdengar cukup klise atau simpel, namun hal ini cukup berarti untuk manusia. Karena pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang butuh teman cerita.

Selamat bercerita. Ini ceritaku untuk hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun